Mohon tunggu...
Roma Kyo Kae Saniro
Roma Kyo Kae Saniro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Sastra Indonesia Universitas Andalas

Fokus menulis terkait dengan bahasa, sastra, budaya, dan filsafat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hampa

16 Agustus 2022   18:41 Diperbarui: 16 Agustus 2022   18:43 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kucoba untuk menyusuri ruang sanubari yang hampa
Kutengok kau duduk di tengah ruang itu bersiram cahaya fana
Termenung dan mendengar ciutan orang-orang berbisa
Kutengok kau di sana, begitu gelap dan kusut berselimut tanya
Namun, kutahu Tuhan sangat apik tuk merangkai cerita

Kutahu, kau menjelma sebagai tokoh dan penokohan antagonis
Kulihat kau beberapa kali ingin keluar dari ruang ini dengan sinis
Namun, segera kututup pintu dan kubuang kunci itu keluar baris
Berharap waktu dan kenangan mengantarkan ingatan manis

Nyatanya, lelah tuk menahan suatu yang ingin pergi
Kubisikkan ke telingamu agar kau kembali cari kunci

Bukalah pintu itu lebar-lebar
Kupersilakan kau pergi tanpa kabar
Dengan hati yang penuh sabar

Bersahabatlah dengan waktu tuk menggembara ke tempat baru
Namun, menolak tuk melambai tanganmu itu
Sesungguhnya kuingin semuanya seperti dahulu
Kau berada dalam posisi lamamu
Tertawa di bukit binatang penuh harapan syahdu
Lalu, menyantap langit penuh bintang yang menyentuh kalbu
Mari kita ke ruang lain bersama membuat cerita baru
Bawa aku pergi dari ruang hampa tanpa ragu dan lagu

Bekasi, 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun