Mohon tunggu...
Rolyta Alhanifa
Rolyta Alhanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Raden Intan Lampung

Celoteh bersajak; Aku tidak pandai untuk berkata-kata. namun, Menulis adalah caraku dalam menggoreskan rasa bersama diksi dalam bait-bait kehidupan pada selembar daluang aksara yang menjadikan lencana karya yang abadi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanur Cinta

19 Mei 2023   22:32 Diperbarui: 19 Mei 2023   22:33 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bola.com/

Tanur Cinta

Tangisan itu bagai mimpi buruk baginya
Setelah mencoba menanak sebutir nasi dengan cintanya
Namun, senyum dari keduanya masih belum jua ada
Tanur itu memang mengepul namun masih tak berhasil menghibur

Tangisan itu adalah nyawa-nya
Sakitnya terasa bertubi-tubi diantara jiwanya
Tangisan itu adalah napasnya
Sekali saja sesak, tubuhnya berat untuk beranjak

Tangisan itu buah cintanya
Yang ia titip dari kerasnya dunia
Tangisan itu tak kunjung mereda
Sedang punggung Ayahanda terus berjalan menapaki setapak mati
Biar bersinar hidup Ananda dikemudian hari

"Jangan benci bapak ya nduk, nanti kamu pasti mengerti arti dari semua ini" demikianlah aku melepaskanmu

Bandar Lampung, 23 Februari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun