Jakarta -- Sebuah pertanyaan yang memang menarik. Pertemuan Prabowo dan Jokowi hari ini adalah bagian dari 'rekonsiliasi politik pilpres' dan bukan dalam konteks rekonsiliasi nasional. Dalam rekonsiliasi politik adalah biasa 'pemenang' mendekati kubu sebelah ini agar dukungan politik parlemen dari kubu yang kalah dalam pilpres kelak bisa lebih akomodatif.
Politik Indonesia kekinian tidak sekedar butuh rekonsiliasi politik antar aktor politik formal melainkan butuh rekonsiliasi nasional yang didalamnya juga terdapat elit politik informal, elit politik informal utamanya dari kubu Islam 'santri' dan 'garis tegas' yang punya basis massa luas yang selama ini memiliki persepsi yang 'miring' kepada kubu Jokowi.
Karena Jokowi dan 'rezim' yang sedang memerintah saat ini dianggap tidak pro kepada umat atau secara ekstrim sering dilabeli sebagai 'rezim yg anti Islam'.
Kubu ketiga inilah yang perlu 'didekati' menuju rekonsilisasi yang sesungguhnya.
Demikian perbincangan penulis dengan Dr. Andi Yusran Sulthan Direktur Riset Pusat Studi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan Universitas Nasional Jakarta dan Dosen Pasca Sarjana Unas Jakarta, Sabtu Siang (13/07/2019). (fri)
