Di situ mulai lega kaena perjalanku untuk ikut meramaikan acara muktamar muhammadiyah dan bertemu dengan orang tua terlaksana. Akan tetapi anggota kami kurang, yaitu saudara laki-lakiku dan saudara perempuanku yang ke dua.Â
Akihrnya aku pamitan dengan ayah dan ibuku dan melanjutkan mencari oleh-oleh sambil foto-foto di sekitar kraton solo maupun masjid agung.Â
  Bertemu Satu Rombongan Dari KampungÂ
Setelah mencari oleh-oleh kuputuskan untuk kambali ke bis karena ketua rombongan kami menginfokan persiapan balik ke malang. setibanya di lokasi bis, nampak kulihat beberapa rombongan dari kampung.Â
Akhirnya kuhampiri mereka dan ngobrol bersama mereka. Akan tetapi saat di sana, aku tidak melihat orang tuaku. Dan aku bertanya kepada salah satu rombongan keberadaan orang tuaku.Â
Dia menjawab kalau orang tuaku masih ke toilet. Beberapa menit kemudian, datanglah mereka mengahmpiriku dan bertanya kok belum balik.Â
Kujawab kalau bis rombonganku berada di depan bis rombongan dari kampung. Di situ ku masih dapat bertemu kembali sama orang tua dan para rombongan dari kampung.Â
 Beberapa menit kemudian, datang lagi guruku. kuhampirinya dan dia bertanya kepadaku. berangkat sama siapa cak ? Berankgat sama Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) lowokwaru pak.Â
Setelah itu, beliau menawarkan pisang bawaan dari kampung itu untuk dibawa ke malanhg dan dibagikan kepada para rombonganku. Kuambil dan berkata kepada ketua rombongan kalau dapat pisang dari kampung dan beliau menyuruh untuk menaruhnya di bagasi bis.Â
Dari situ, ketua rombongan bertanya. sampean dari mana? lamongan jawabku. Lamongan mana? tanya lagi. Brondong pak jawabku. Mencorek? tanya beliau padaku. nggh pak. Jawabku. dan aku berkata kepadanya kalau pisang itu dari para rombongan dari mencroek pak.Â