Mohon tunggu...
Roisul
Roisul Mohon Tunggu... Guru - Kunjungi tulisan saya yang lain di roisulhaq.blogspot.com saat ini sedang menjadi Guru demi mendidik, mencerdaskan anak bangsa.

Menulis tak harus menunggu galau~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aku Tertipu.. Ternyata Bikin RPP Satu Lembar Lebih Susah!

9 Juli 2020   10:00 Diperbarui: 31 Mei 2021   16:10 2986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: stutterstock

Mempersiapkan Lesson Plan adalah suatu kewajiban bagi setiap Guru sebagai tenaga pendidik. Lesson Plan atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menjadi Haluan dalam menentukan Garis Belajar Pembelajaran selama satu semester. 

Dalam penyusunannya guru dapat melakukanya sendiri (Individual) maupun bersama KKG (Kelompok Kerja Guru). Biasanya jika dilakukan bersama KKG, RPP yang dibuat masih perlu pertimbangan secara matang, terutama dalam hal pemetaan Kompetensi Dasar (KD).

Apalagi untuk RPP 1 Lembar versi revisi terbaru sekarang ini, meski sudah banyak RPP yang didapat dengan cara browsing ternyata masih banyak rekan-rekan Guru yang tidak begitu mengetahui bagaimana cara membuat RPP 1 lembar dengan mudah dan sesuai dengan Surat Edaran Permendikbud No. 14 Tahun 2019.

Dalihnya karena belum adanya format baku yang diberikan oleh Kemdikbud secara resmi. Memang pada waktu lalu, ada sebuah format RPP 1 lembar kosong berupa template dalam bentuk PDF telah disampaikan kepada setiap Guru, tetapi itu hanya sebagai gambaran saja. Untuk isi terserah ide guru yang bersangkutan.

Baca juga : Pembedahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Tahun Baru 2021

Menarik, konsep merdeka belajar yang digagas Mendikbud memang tak serta merta menyederhakan administrasi mengajar. RPP dan tetek bengeknya yang berlembar-lembar bisa dipangkas menjadi satu lembar--Apa iya?--

Bahayanya, RPP 1 lembar kadung terdengar sampai pelosok negeri guru-guru yang selama ini "hanya mengajar" tanpa mempersiapkan terlebih dahulu kadung merdeka dengan RPP 1 lembar tersebut, hasilnya kini Lesson Plan tidak dipandang penting-penting amat--sebenarnya sejak dulu emang tidak dipandang penting2 amat-- tidak dipersiapkan dengan baik. 

Sepertinya pembelajaran saat itu juga yang lebih dipikirkan guru, daripada harus susah-susah membuat rencana pembelajaran yang belum tentu berjalan dengan baik, karena gangguan selama proses belajar kompetensi dasar selama satu semester tidak akan mulus tersampaikan semua. Buat apa buat planing matang-matang toh nanti gak berjalan semua. 

Apa yang direncanakan belum tentu berjalan karena dalam dunia pendidikan tak soal kompetensi saja, faktor-faktor X selalu membayangi pendidikan kita seperti fasilitas belajar yang kurang, sarana tidak memadahi, kenakalan remaja, peserta didik tidak siap belajar merupakan seabrek batu sandungan dalam  belajar.

Baca juga : Kebijakan Pemerintah Terkait Penyederhanaan RPP Meringankan Beban Administrasi Guru

RPP 1 lembar membuat guru makin malas?

RPP 1 lembar itu harus mengintegrasikan RPP dengan literasi abad - 21, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), 4C dan Kemampuan Berpikir Kritis (HOTS), yang mana dari beberapa hal tersebut harus tercermin dalam rencana pembelajaran. Makin puyeng rasanya meringkas berlembar-lembar masih ditambah macam-macamnya.

Maksud dari Mendikbud Nadiem Makarim untuk memerdekakan belajar bisa jadi bumerang, kalimat "merdeka" bisa disalah artikan sedikit tapi berisi akan sulit terpenuhi orientasi kebijakkannya hanya bertumpu pada kuantitas bukan kualitas, merubah yang banyak menjadi sedikit, merubah yang ribet menjadi simpel.

Petakanya justru, administrasi mengajar hanya dipakai untuk administrasi saja, logikanya meski tak mempunyai rencana pembelajaran guru tetap masih bisa mengajar, kecuali ada pengawas atau akan akreditasi RPP benar-benar dipersiapkan.

Soal RPP 1 lembar

Dalam RPP 1 lembar itu-- Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar tidak ditampakkan begitu juga dengan Indikator pencapaian kompeteni. Secara ilmiah menuliskan tujuan pembelajaran langsung pada RPP adalah langkah yang tidak lengkap. 

Idelnya satu pertemuan seorang guru harus membuat satu RPP pula, berikut ini contoh RPP lengkap https://roisulhaq.blogspot.com/2020/06/rpp-lengkap-pkn-kd-persatuan-dan.html 

Kemudian dengan adanya RPP satu lembar maka RPP menjadi seperti ini https://roisulhaq.blogspot.com/2020/06/rpp-lengkap-pkn-kd-persatuan-dan.html  

Dalam RPP 1 lembar juga metode, model dan media pembelajaran dijadikan sati kedalam tujuan pembelajaran, ini yang menurut saya bagus. karena memang bisa dimasukkan ke dalam tujuan pembelajaran. 

Secara garis besar memang RPP itu terdiri dari Pendahuluan, kegiatan ini dan penilaiannya. Namun, perlu disadari bahwa RPP yang lengkap tidak hanya memuat tiga hal tersebut, tetapi juga harus dilengkapi dengan lampiran-lampiran berupa materi, rubrik penilaian yang biasanya sampai 40-an lembar. 

Baca juga : RPP PJJ SMP Kombinasi Daring Dan Luring Semester Genap 2021

Jadi, meski RPP bisa kita ringkas menjadi satu lembar sepertinya kita tertipu karena dalam satu RPP itu selalu ada lamiran yang berlembar-lembar itu.

Bagi orang  yang sudah lama berkecimpung di dunia pendidikan membuat Rencana Pembelajaran itu  bukan soal sedikit atau banyaknya, tapi soal bagaimana menyesuaikan dengan kondisi saat ini, di dalam RPP satu lembar itu jika kita tidak mampu membuatnya secara tepat, tidak akan berpengaruh banyak terhadap kualitas kita. Malahan jika ini diabaikan dengan anggapan santai sekarang RPP cuma satu lembar namun tidak terselesaikan.

Terakhir, terima kasih mas Menteri telah memberikan kami tantangan untuk selalu berkembang menyesuikan jaman, jaman memang telah berubah kita harus bisa kerja simpel, kerja praktis dan efektiv.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun