Mohon tunggu...
Roisul
Roisul Mohon Tunggu... Guru - Kunjungi tulisan saya yang lain di roisulhaq.blogspot.com saat ini sedang menjadi Guru demi mendidik, mencerdaskan anak bangsa.

Menulis tak harus menunggu galau~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menyoal Kecenderungan Sedikit-sedikit Browsing, di Mana Peran Guru?

18 November 2019   10:22 Diperbarui: 18 November 2019   20:26 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penggunaan internet dalam pembelajaran. Sumber: jalantikus

Interaksi antar guru dan siswa bisa berbagai macam, baik guru dan siswa menyadari pentingnya interaksi untuk membangun kemistri di antara keduanya. Pembelajaran akan berhasil ketika siswa dapat memahami apa yang disampaikan gurunya, bahwa di zaman modern ini proses belajar tak hanya bergantung pada seorang pendidik, namun bisa dari media-media yang lain seperti internet, internet dan internet. Sepertinya sudah tidak ada opsi lain!

Kecenderungan untuk menggunakan internet dalam pembelajaran nampakya telah mengubah model belajar siswa, membuat pembelajaran di kelas tidak lagi satu arah. Pembelajaran klasik satu arah sudah mulai tenggelam dan ditinggalkan. Apakah model belajar seperti ini cukup efektif?

"Bu, tugas ini browsing ya?"
"Kalau tidak ada di buku paket, cari sendiri ya!"

Gambaran pembelajaran di kelas. Kalimat seperti ini sering sekali terdengar di kelas. Dengan kecepatan informasi di zaman ini, siswa dengan mudah dapat mengambil materi dari berbagai sumber. Bahkan materi yang akan diajarkan guru bisa lebih dulu diketahui siswa. Saking canggihnya bahkan soal matematika dapat discan dan akan muncul hasilnya ntah apa nama aplikasinya saya lupa. Tidak tanggung-tanggung sistem memunculkan cara cepat dan cara yang lengkap sekaligus. Pelajaran ekstrak macam kimia, fisika, bisa langsung di scan.

Apalagi mapel-mapel sosial macam Sejarah, Pkn jelas lebih gampang untuk mengakses sumber belajarnya. Bahkan tidak sedikit penulis temukan pembahasan pada buku paket. Kita tinggal menuliskan kata kuncinya pada google: "Jawaban buku paket sejarah kelas 10 halaman 50" langsung akan muncul jawaban lengkapnya. Begitu instan milenial sekarang!

Bukan tidak mungkin pendidikan di masa yang akan mendatang akan semakin meninggalkan peran-peran guru. Guru tidak lagi dipandang sumber dari segala sumber pengetahuan. Pendidikan modern telah membawa konsekuensi siapa yang tidak mampu beradaptasi akan tertinggal.

Oleh karena itu sebagai sumber pengetahuan para guru harus berdaptasi dengan perkembangan teknologi. Berdasar UU no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dalam pasalnya menyebutkan bahwa tugas guru dan dosen antara lain mengajar, mengarahkan dan mendidik serta memberi evaluasi sehingga dapat mengembangkan potensi peserta didiknya.

Penulis meyakini peran guru tidak sebatas mengajar saja, dengan adanya internet sudah sangat membantu kegiatan belajar mengajar. Artinya dari segi pengetahuan sudah terbantu internet. Mengacu pada undang-undang yang sama, empat kompetensi dasar harus dimiliki seorang pendidik, yaitu kompetensi pedagogik,sosial,kepribadian dan kompetensi profesional.

Kompetensi pedagogik

Termasuk dalam kompetensi ini dalah perencanaan pembelajaran, akan dibuat seperti apa kelasnya. Metode pembelajaran termasuk pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, pengusaan kelas serta mampu memahami karakter peserta didiknya.

Kompetensi sosial

Kemampuan berkomunukasi dengan siswa, komunikasi dengan guru yang lain, tenaga kependidian dan lingkungan sekitar. Interaksi sosial mutlak adanya karena berhubungan dengan adaptasi di lingkungan baru.

Kompetensi kepribadian

Kemampuan personality yang mencerminkan kepribadian dalam kegiatan sehari-hari. Yang bisa dijadikan contoh oleh siswanya yang tidak akan bisa dicontohkan oleh mesin pencari pada internet.

Kompetensi profesional

Penguasaan materi secara luas dan mendalam karena kecepatan mengakses informasi dan kemampuan siswa untuk menyaring informasi yang benar dan salah masih lemah, maka kompetensi ini sangat dibutuhkan. Apalagi kalau kemampuannya berada di atas guru tentunya akan lebih memalukan.

Tidak etis kalau seorang guru menggantungkan pengetahuan siswanya kepada google, karena keberhasilan belajar mengajar tidak hanya diukur dari kemampuannya memperolah pengetahuan namun aspek lain seperti kepribadian, interaksi dengan lingkungan termasuk tugas guru yang tidak mungkin didapatkan dari google. Sekali lagi peran guru tak akan tergantikan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun