Mohon tunggu...
Roisul
Roisul Mohon Tunggu... Guru - Kunjungi tulisan saya yang lain di roisulhaq.blogspot.com saat ini sedang menjadi Guru demi mendidik, mencerdaskan anak bangsa.

Menulis tak harus menunggu galau~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Hati, "Thoriqoh" Sebuah Jalan Menjinakkan Nafsu

9 November 2019   18:06 Diperbarui: 9 November 2019   18:16 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hati yang selalu mengigat Alloh. Sumber: hidayatullah.com

Ada banyak cara untuk meneladani perilaku Rasul dalam kehidupan sahari-hari, diantaranya adalah amalan-amalan yang bisa membentengi diri manusia dari serakahnya hawa nafsu.

Salah satu ciri khas dari pondok pesantren Gading pesantren Minftahul Huda yang terletak di kota Malang adalah mengamalkan Thoriqoh yang merupakan ajaran nabi Muhammad saw. 

Hari ahad  (26/12/2015) atau sekitar 5 tahun lalu penulis berkesempatan mengikuti baiat thoriqoh dilakukan di pondok Gading, baiat merupakan sumpah setia untuk menjalankan amalan thoriqoh. 

Kala itu Mursyid thoriqoh Qodiriyah wa Naqsanbandiyah romo KH. Abdur Rohman Yahya secara langsung membaiat puluhan jamaah. 

Secara sederhana, Thoriqoh merupakan sebuah cara untuk mendekatkan diri (taqorrub) kepada Alloh swt. 

Thoriqoh merupakan sebuah amalan yang berasal dari nabi Muhammad saw, yang tujuannya adalah membantu manusia menata hati untuk bisa lebih dekat dengan Alloh swt, karena pada hakikatnya manusia memiliki kemauan nafsu, dan pada nafsu tersebut setan selalu mengajak pada keburukan.

Ada hal yang menarik jika dicermati dalam acara baiat tersebut. Pertama, puluhan jamaah yang memadati masjid dengan khusu' memperhatikan dan mendengarkan dawuh-dawuh dari Kyai Abdur Rohman seolah mendapatkan sihir sehingga walupun proses baiat membutuhkan waktu yang cukup lama namun kondisi masih tetap kondusif. 

Kedua, dzikir merupakan manifestasi dari amalan Thoriqoh, amalan dalam Thoriqoh harus dijalankan secara istiqomah bagi jamaah yang sudah dibaiat, suara lantang dan mantap terdengan saat jamaah Thoriqoh mengucapkan kalimat-kalimat dzikir yang menggetarkan jiwa. 

Pada dasarnya manusia oleh Alloh dibekali dengan akal pikiran, hal ini yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. 

Oleh karena itu manusia menjadi makhluk paling mulia di muka bumi ini. Sebagaimana terkandung dalam Al-qur'an surat Al-Isra' 17:70 yang artinya: Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka dari daratan dan di lautan kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang telah kami ciptakan. Begitu juga dalam surat At-tin 95: ayat 4 yang artinya : Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Dari dua penggalan ayat diatas jelas bahwa manusia adalah mahluk yang dimuliakan oleh Alloh swt dibandingkan dengan mahluk Alloh lainya. Keistimewaan ini akan sempurna jika manusia bisa menghadapi berbagai rintangan dalam hidup antara lain godaan dari setan.

Untuk mencapai keistimewaan yang diberikan Alloh swt tersebut manusia mempunyai tantangan terbesar dalam beribadah yaitu penggoda (setan). 

Permusuhan iblis kepada manusia akan terus berlangsung sampai hari kiamat. Semenjak iblis diusir dari surga, ia bersumpah untuk menyesatkan seluruh anak adam dari jalan yang lurus. Sebagaimana dalam Al-qur'an surat al-a'rof : 16-17 iblis berkata : "karena engkau telah menghukum saya tersesat, saya akan benar-benar (menghalang-halangi) mereka dari jalan engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka dan engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

Sumpah tersebut dapat dirasakan sampai sekarang, banyak manusia yang terlena oleh kehidupan dunia. Menghabiskan banyak waktu untuk mengejar dunia dan lalai akan perintah Alloh swt. 

Romo Kyai Abdur Rohman Yahya dalam pengajian kitab ihya' al-ulumudin dawuh manusia pada dasarnya dikelilingi oleh oleh berbagai macam cobaan yang tujuannya untuk mengajak manusia berperang dan menundukkan cobaan tersebut agar hakikat manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dapat tercapai. Godaan tersebut berasal dari keempat sisi sekaligus.

Pertama, dari depan 

Manusia akan selalu diganggu  oleh setan, sebagaimana janji setan yang termuat dalam al-quran. Manusia harus mampu menaklukkan cobaan ini karena jika tidak maka ia akan tersesat, bisa-bisa ibadah yang dilakukan bukan karena Alloh, muncul rasa riya', ujub. Manusia harus punya bekal untuk membentengi dirinya dari godaan setan.

kedua, dari arah belakang

Manusia digoda dengan urusan dunia. Dunia merupakan tempat persinggahan manusia, apa yang dilakukan manusia di dunia akan mencerminkan kehidupannya kelak di akhirat. Jika tidak mampu melawan kenikmatan dunia manusia akan terjebak jatuh pada kenikmatan dunia. 

Ketiga, dari sisi kiri 

Manusia akan selalu digoda oleh nafsu. Disatu sisi takdir Alloh swt yang membekali manusia dengan hawa nafsu merupakan sebuah anugerah yang membedakan manusia dengan mahluk lain. Namun di sisi lain menjadikan tantangan tersendiri bagi manusia karena harus mampu mengendalikan nafsu. 

Keempat, sisi kanan

manusia mempunyai kemauan nafsu, kemauan untuk berbuat buruk, kemauan nafsu yang dipengaruhi setan untuk mengikutinya menuju jalan kesesatan. Melalui sisi kanan ini manusia digoda menjauhkan diri kebaikan, ibadah dan mendekat pada kemaksiatan.

Bekal amalan yang sudah diperoleh melalui Thoriqoh harus diamalkan dengan konsekuen dan penuh istiqomah karena salah satu cara untuk menundukkan cobaan-cobaan tersebut adalah dengan cara berdzikir yang merupakan ciri khas dari ajaran Thoriqoh. 

Beruntung sekali manusia yang hatinya telah dibuka oleh Alloh swt mau mengamalkan ajaran Thoriqoh semoga melalui tulisan banyak orang menyadari akan pentingnya berdzikir mendekatkan diri kepada Alloh swt sebagai upaya membentengi diri melawan godaan dari empat sisi tersebut.


Wa allahu A'lam bisowab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun