Bentrok Laga Tunda dengan FIFA Match DayÂ
Pak Iriawan, agar terlihat agak bijaksana sebaiknya  jadwal pertandingan liga 1 tidak sering di tunda. Sebab alasan klasik yang sering kita dengar adalah sejumlah laga tidak mendapatkan izin keamanan dari kepolisian.
Dan sepak bola kita seolah menjadi "peserta pemilu" yang harus mengikuti tahapan perpolitikan, masa kampanye (stadion digunakan untuk kampanye), waktu pemilihan, pasca-pemilihan.
Belum lagi aksi demonstrasi yang lebih utama untuk diamankan serta kejadian-kejadian besar yang mengesampingkan pengamanan pertandingan sepak bola, hasilnya liga diliburkan "demi kebaikan Bersama".Â
Pertandingan pertandingan besar seperti Persija vs Persib, Arema vs Persib, Arema vs Persebaya hampir langganan untuk ditunda karena tidak mendapatkan izin keamanan, ending-nya laga tanpa penonton atau dipindah ke venue yang lain sehingga menghilangkan esensi dari sepak bola.
Saya mafhum, Pak, operator liga tentu sudah memprediksi hal-hal seperti ini. PT LIB bersama para petinggi klub sudah menjadwalkan ulang beberapa liga yang tertunda.
Tapi, apakah semua supporter mau membaca sebelum bertindak dan mencari tahu sebelum berbicara? Apalagi di era informasi seperti ini, Pak, kejadian kecil bisa dibesar-besarkan.
Sekadar informasi, Pak, barangkali bapak lupa nantinya ditanggal 19 November timnas senior akan bertandang ke Malaysia dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia.Â
Di tengah bergulirnya liga 1 yang kejar tayang sampai 22 Desember, operator liga mengatakan bahwa harus selesai diwaktu itu juga.
Sebab, untuk mewakili Indonesia dalam kompetensi Asia musim depan, sudah barang tentu operator takut karena penundaan liga akan dekat dengan sanksi yang biasa di dapatkan dari FIFA.
"Solusinya terbaik adalah menggelar pertandingan pada FIFA Match Day". Tujuh pertandingan tunda digelar pada FIFA Match Day pada 11-19 November 2019.Â
Setelah selesainya tujuh laga tunda di bulan November, semua tim Liga 1 2019 akan memiliki jumlah pertandingan yang sama.Â
Jadi, dimulai dari pekan ke-28 hingga laga terakhir di pekan ke-34, aspek fairness, quality dan competitiveness akan lebih mudah terpenuhi. Dengan demikian, tidak ada lagi perubahan jadwal menjelang akhir kompetisi.Â
Memang ini adalah solusi 'terbaik dari yang terbaik, namun perlu diingat pak, beberapa hari belakangan, kerusuhan antar supporter dan pengerusakan fasilitas stadion mulai muncul lagi disaat tim kesayangannya kalah.Â
Bukankah hal-hal di atas masih mungkin terjadi lagi, Pak? Konsekuensinya laga akan ditunda (lagi).
Saya yakin, seyakin-yakinnya bahwa Pak Iriawan ini sudah sangat berpengalam di kepolisian, bisa mengayomi masyarakat.Â
Maksud saya, bukan bapak yang turun ke lapangan, tapi melalui leadership dengan memunjukkan bagaimana seharusnya menyelesaikan masalah agar tidak ada orang yang menganggap bapak memakan gaji buta.Â
Oleh karenanya kita berharap factor keamanan bukanlah kambing hitam lagi di persepak  bolaan Indonesia. Kerusuhan supporter adalah benang merah dari penundaan laga, harus ada problem solving yang tepat demi menyelamatkan kapal yang baru yang bapak nahkodai.
Baca juga:Â Menunggu Umpan Terobosan Ketua PSSI yang Baru (Bagian 1)