Mohon tunggu...
Roikhatul Munawaroh
Roikhatul Munawaroh Mohon Tunggu... Mahasiswa

Jangan lelah berbuat baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karya Wisata Candi Badut

17 Oktober 2024   00:21 Diperbarui: 17 Oktober 2024   00:36 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada hari Kamis, tanggal 10 Oktober 2024, siswa-siswi kelas 4 SD Ambarawa melaksanakan kunjungan edukatif ke Candi Badut, yang berlokasi di Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Kunjungan ini merupakan bagian dari pengaplikasian pembelajaran sejarah diluar kelas dalam tema pembelajaran Mengenal salah satu peninggalan sejarah agama Hindu (Candi Badut) dan mengenalkan warisan budaya dan sejarah kepada para siswa.

Candi Badut dipilih sebagai lokasi kunjungan karena memiliki nilai sejarah yang tinggi serta letaknya yang relatif dekat dengan sekolah. Selain itu, candi ini juga menjadi salah satu situs bersejarah tertua di Jawa Timur dan memiliki keindahan arsitektur yang patut dipelajari. Program ini bertujuan untuk memahami konsep peninggalan sejarah berupa candi agama Hindu, mengenali ciri-ciri arsitektur, fungsi, dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam candi, serta pentingnya pelestarian situs bersejarah sebagai bagian dari warisan budaya bangsa, serta memberikan pengalaman belajar langsung mengenai sejarah lokal.

Persiapan untuk kunjungan ini dimulai pukul 07.30 WIB di halaman sekolah. Siswa berkumpul untuk briefing singkat mengenai tata tertib selama kunjungan, Setelah itu, para siswa berangkat menuju Candi Badut pukul 08.00 WIB.

Pukul 08.00 WIB, rombongan tiba di lokasi. Para siswa dipandu oleh guru pendamping. Mereka kemudian disambut oleh seorang pemandu lokal yang siap memberikan informasi mendetail mengenai Candi Badut. Para siswa tampak antusias dan penasaran dengan candi yang baru pertama kali mereka kunjungi ini.

Dilanjutkan dengan sesi pengenalan Candi Badut. Sesi ini dimulai dengan pemandu yang menjelaskan sejarah singkat Candi Badut, yang diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi. Candi ini diyakini sebagai peninggalan Kerajaan Kanjuruhan, dan memiliki corak Hindu karena terdapat arca Lingga dan Yoni. Pemandu juga menjelaskan makna dari nama "Badut" yang dalam bahasa Jawa Kuno berarti "raja" atau "pemimpin." Para siswa tampak antusias mencatat informasi yang disampaikan oleh pemandu dan mengajukan berbagai pertanyaan.

Setelah penjelasan singkat, para siswa dibagi ke dalam kelompok kecil dan dipandu oleh guru untuk mengelilingi Candi Badut. Mereka diminta untuk mengamati setiap detail arsitektur, mulai dari relief-relief yang ada, bentuk bangunan candi, hingga struktur batu yang menyusunnya. Para siswa juga mendapatkan penjelasan tentang fungsi-fungsi bagian candi, seperti bilik utama yang digunakan untuk berdoa dan meditasi.

Para siswa terlihat kagum dengan keindahan dan keunikan arsitektur Candi Badut. Mereka mencatat pengamatan mereka pada lembar tugas yang telah diberikan oleh guru, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan seputar struktur candi, relief yang ada, serta makna simbol-simbol yang terdapat pada candi.

Setelah sesi tur selesai, para siswa berkumpul di depan candi untuk sesi foto bersama sebagai dokumentasi kunjungan. Kegiatan dilanjutkan dengan istirahat sejenak di area yang telah disediakan. Para siswa menikmati bekal yang mereka bawa sambil bersosialisasi satu sama lain, di bawah pengawasan para guru. Beberapa siswa terlihat mengabadikan momen dengan berfoto di sekitar area candi.

Pukul 10.30 WIB, seluruh kegiatan kunjungan diakhiri dengan sesi tanya jawab bersama pemandu. Para siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum mereka pahami. Setelah itu, para guru memberikan arahan singkat dan berterima kasih kepada pemandu atas informasi dan panduannya selama kunjungan berlangsung.

Kunjungan edukatif ke Candi Badut ini berjalan dengan lancar dan memberikan pengalaman berharga bagi para siswa. Dari kunjungan ini, siswa dapat lebih mengenal sejarah dan budaya lokal, serta memahami pentingnya menjaga warisan budaya. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk lebih mencintai dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia.

Para guru juga mencatat bahwa kunjungan ini berhasil mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu meningkatkan pemahaman siswa mengenai sejarah dan arsitektur candi, serta membangkitkan minat mereka terhadap sejarah lokal. Kunjungan ini juga memberikan wawasan langsung yang tidak dapat mereka peroleh hanya dari buku teks, sehingga memperkaya proses belajar-mengajar di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun