Mohon tunggu...
rohmen teras
rohmen teras Mohon Tunggu... Jurnalis - bebas

bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kosong

24 April 2019   09:47 Diperbarui: 24 April 2019   09:49 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

angka yang tak terbilang
berwujud tapi tak berisi
hitunganpun tiada nilai tambahan
inilah perasaan  ter diam
adanyapun terasa tiada
tiadapun terbilang ada
selebihnya sirna. . .

aku mendengar untuk tuli
berkata namun ingin membisu
pandangan mata sering menipu
impian sebatas simfoni hati

aku berhenti menyebutmu
bagaimana mungkin engkau mengikuti
sampai pada lintas pikiran dan mimpi
apakah aku lakasana ilalang melawan badai?
kecil nan landai memilih bertahan
ah . .  kosong!!!!

aku katakan bahwa suasananya melambai dan meriak
bagai ombak menghempas karang-karang yang membuncah suara hati berteriak
sampaikan saja alasan mu...
aku disini menunggu
ah. . . .lagi-lagi nol. .!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun