Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Betapa Satir dan Saktinya Denny Siregar?

11 Juli 2020   00:26 Diperbarui: 11 Juli 2020   00:38 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Denny Siregar, penulis dan pegiat sosial media - Sumber Foto: https:jambiekspres.co.id

Melihat gelagat dan membaca sosial media, mau tidak mau kita akan mengikuti dan menonton perkembangan kasus yang terkait dengan Denny Siregar. 

Tak perlu menjadi cebong atau pun kadrun, permasalahan yang setidaknya melibatkan nama Denny Siregar ini begitu mencuat dan terpaksa menyedot setidaknya sedikit perhatian kita.Baik cuitan langsung dari Denny Siregar sendiri, retuit dan komen dari mereka yang mendukung, maupun tangkisan atau jawaban dan serangan balik dari pihak-pihak yang berseberangan dengan mudah berseliweran di wajah sosial media kita.

Tentunya semua itu hanya terasa sebagai bumbu-bumbu pembuat seru sajian kudapan informasi yang tengah kita jelajahi di sosial media jika kita merupakan golongan yang netral-netral saja.

Namun jika kita tidak termasuk warganet tengahan yang tidak ingin berpihak kepada siapa saja, tentunya unggahan-unggahan konten yang terkait dengan Denny Siregar ini bisa menyeret kita kepada dukungan maupun penolakan yang ekstrim.

Bahasa cuitan Denny Siregar yang seringkali sangat satir, bisa membuat mereka yang setuju menjadi bersimpati hingga ujung hati, dan sebaliknya bisa membuat mereka yang tidak suka bisa membencinya sampai ke ubun-ubun.

Mungkin dari sisi mereka yang peduli intrik-intrik politik permasalahan ini bisa menjadi masalah yang pelik namun juga bisa menjadi serangan yang strategik. Sedangkan bagi mereka-mereka yang non partisan, maunya asik-asik aja, maka keseruan permasalahan yang mengemuka, boleh jadi hanya dianggap laiknya drama korea, telenovela, atau sinetron kejar tayang yang biasa dinikmati untuk menghibur hati semata.

Golongan tengahan ini, boleh jadi hanya menunggu kejutan di akhir dari episode-episode perseteruan di sosial media yang penuh dengan baluran konflik yang terkadang meliuk-liuk kemana-mana.

Yang jelas, entah memandang Denny Siregar sebagai tokoh protagonis maupun antagonis, kesaktian Denny Siregar selama ini harus diakui belum bisa tertandingi.

Bayangkan saja, sejak episode awal dimana Denny Siregar mulai aktif menulis di sosial media sejak kira-kira tahun 2010 lalu dengan bahasa-bahasa khasnya yang sangat satir, Denny sama sekali belum pernah tersentuh oleh taji hukum semisal UUITE dan lainnya yang sudah banyak memakan korban di sosial media.

Padahal kurang berani bagaimana lagi aksi-aksi postingan sosial media Denny Siregar dalam menantang hal-hal kontroversial yang bisa jadi membawanya ke permasalahan hukum.

Misalnya jika kita telusuri jejak digitalnya, pada 16 September 2015 lampau, Denny pernah mengaku bahwa dirinya pengikut Syiah yang tengah menjadi kontroversi. Selanjutnya pada 24 Mei 2017, dirinya sempat dilaporkan oleh GNPF MUI karena mengklaim mengetahui bocoran 15 chat mesum yang diduga dilakukan Habib Rizieq dengan Firza Husein.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun