Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tagar #GoodbyeSandiagaUno Mencuat, Bareng Relawan Jokowi, Sandiaga Uno Dibenci?

4 Mei 2020   07:35 Diperbarui: 4 Mei 2020   07:42 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Postingan bertagar #GoodbyeSandiagaUno yang menjadi trending topik Indonesia di platform Twitter. (dokpri)

Pandemi yang terjadi seharusnya mampu membuat kita semua menyatu untuk menghadapi dan mengantisipasi. Semua unsur bisa saling melengkapi. Lupakan semua perbedaan politik serta perbedaan lainnya yang kerap mengusik. 

Aksi untuk mengatasi pandemi adalah aksi yang generik. Aksi humanisme universal yang semestinya bisa bebas dari segala kepentingan yang melatarbelakangi.

Namun yang terjadi seringkali membuat miris hati. Polarisasi karena politik acapkali dibawa-bawa dalam menanggapi berbagai langkah penanganan yang dilakukan. Baik oleh institusi negara, pemda, ormas maupun tokoh-tokoh perorangan. 

Perbedaan kebijakan pusat dan daerah pun seringkali dilatarbelakangi alasan politis. Akibatnya seringkali kita terlambat mengantisipasi sehingga epidemi berkembang makin nggegirisi.

Salah satunya yang terbaru adalah apa yang menimpa Sandiaga Uno. Gara-gara akhir-akhir ini banyak melakukan aksi membagi-bagikan bansos bersama dengan relawan Jokowi, tiba-tiba bermunculan ungkapan kebencian yang melukai hati. Sepertinya Sandi dianggap mengkhianati kaum oposisi. Sampai-sampai tagar #GoodByeSandiagaUno menjadi trending atau topik terpanas di platform sosial media twitter Indonesia.

Apa yang salah dengan Sandi? Memang dalam Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lampau serta Pilpres 2019 kemarin Sandi menjadi kandidat yang didukung kalangan oposisi. 

Oposisi -- atau setidaknya mereka yang merasa begitu, karena sebenarnya di Indonesia tidak ada konsep oposisi, berhasil menang dalam Pilkada DKI, namun masih kalah dalam Pilpres 2019 kemarin. Meski oposisi kalah, namun Sandi masih diharapkan untuk bisa brjuang mewakili kaum oposisi. Dan sepertinya Sandi pun masih berada di posisi tersebut.

Sampai akhirnya epidemi ini terjadi tanpa pernah diprediksi. Memporakporandakan ketenangan dan perekonomian negeri. Menebar kesedihan dan keresahan bagi masyarakat yang tak begitu siap untuk menghadapi kondisi seperti ini. 

Adil dan merata bagi mereka-mereka yang memang kurang berdaya dan memiliki kesiapan menghadapi bencana. Baik mereka yang pro maupun yang berseberangan dengan pemerintahan, semua diserang wabah tanpa terkecuali. 

Virus Corona Covid-19 tidak memilih korban dari pemerintah maupun oposisi, taat beragama maupun yang tengah alpa, serta tidak membedakan dari partai apa saja. Mereka yang tengah lengah atau sedang tidak hoki, bisa-bisa tiba-tiba terjangkiti.

Pandemi ini adalah ancaman komunal. Penanganannya pun harus secara kolosal. Gotong royong dan kerjasama antar semuanya mutlak diperlukan. Kelengahan sedikit individu akan menjadi bara dalam sekam yang bisa menjerumuskan nasib keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun