Mohon tunggu...
RohmatulM
RohmatulM Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Waspada Kekerasan Simbolik pada Anak-anak Karena Tayangan Berita

14 Agustus 2018   13:25 Diperbarui: 14 Agustus 2018   13:28 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Aktivitas bermain anak Dusun Turi, Kabupaten Malang)

14 Agustus 2018

Kecanggihan teknologi telah secara tidak sadar memengaruhi kehidupan sehari-hari. Dari bangun tidur sampai kembali tidur semua disuguhkan dengan kemudahan yang berasal dari teknologi mutakhir. Salah satu teknologi lintas generasi adalah televisi. Televisi menjadi bukti perubahan teknologi dan bukti bahwa teknologi dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dan dimanapun. 

Televisi sebagai alat atau media bertugas mengantarkan informasi dari berbagai tempat untuk disajikan pada penonton atau penikmatnya, yaitu masyarakat. Tidak hanya informasi yang disajikan, terdapat tayangan hiburan yang digemari oleh masyarakat.

Konten yang disajikan oleh televisi terkadang menimbulkan beberapa respon dari penonton, baik respon positif maupun negatif. Respon yang diberikan akan sesuai dengan stimulus atau rangsangan yang diberikan. 

Hal ini juga berlaku bagi tayangan televisi. Tayangan televisi yang berkonten negatif akan direspon negatif dan sebaliknya. Akan tetapi, respon yang diberikan juga dipengaruhi oleh penampilan atau cara penyajian konten dalam tayangan televisi. Salah satu tayangan televisi yang memiliki berbagai konten adalah tayangan berita. Tayangan ini menjadi tayangan yang dapat ditonton oleh berbagai kalangan karena konten dan informasi penting yang terkandung.

(Data jenis acara televisi yang ditonton masyarakat Indonesia tahun 2016)
(Data jenis acara televisi yang ditonton masyarakat Indonesia tahun 2016)
Akan tetapi, tanpa disadari tayangan berita menyimpan beberapa spekulasi yang berbeda dari yang ditayangkan. Masyarakat akan menjadi berita sebagai sumber utama informasi terkini dan terpercaya. Hal inilah yang menjadikan tayangan berita menjadi media utama untuk menyisipkan atau memaksakan kepentingan tertentu dari pihak yang lebih berkuasa atau pihak dominasi kepada masyarakat tanpa disadari sehingga tidak ada pilihan untuk menolaknya. 

Hal ini sering disebut dengan kekerasan simbolik. Kekerasan ini terjadi secara halus sehingga tidak disadari oleh penerimanya, tetapi hal ini mulai terinternalisasi dalam diri penerima. Kekerasan simbolik telah banyak terjadi pada kehidupan sehari-hari dimana masyarakat tidak menyadari keberadaannya. 

Salah satu contohnya adalah sikap mengimitasi sikap atau perilaku yang ditonton dari konten yang disajikan pada tayangan berita. Jika sikap imitasi yang dilakukan dapat mengubah sikap asli atau setidaknya melanggar nilai atau norma yang ada di masyarakat maka hal ini menjadi kekerasan simbolik.

Bentuk nyata yang terlihat dari adanya kekerasan simbolik yang terjadi adalah pada anak di Dusun Turi, Kabupaten Malang. Pada salah satu kesempatan ditemukan beberapa sikap yang menandai adanya kekerasan simbolik yang telah terjadi. 

Sikap tersebut terlihat dari respon yang diberikan oleh anak Dusun Turi ketika melihat botol bekas minuman beralkohol yang berada di pinggir jalan. Menurut anak tersebut, sikap tersebut diketahui dari tayangan berita mengenai minuman kerasa dan pemabuk. 

Selain respon yang diberikan tersebut, terdapat respon lain dari anak-anak di Dusun Turi mengenai tayangan berita yang ditontinnya, yaitu respon bersimpati kepada para korban dari konten berita mengenai bencana dan kekerasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun