Mohon tunggu...
rokhani
rokhani Mohon Tunggu... Guru - tan kendhat nyuwun mring gusti

pernah dan akan berusaha berteater. menulis untuk menghibur dan membuat kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tak Elok Kita Merasa Paling Benar

28 September 2019   15:21 Diperbarui: 28 September 2019   15:24 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan ini kadang kita sering merasa paling benar. Kita tidak pernah mau tahu bahwa ada kebenaran yang juga diyakini oleh orang lain. Jika semua merasa dirinya sudah paling benar maka semua akan bertemu pada satu kenyataan. tak akan ada toleransi.

Padahal, sering kali sesuatu yang kita yakini sebagai kebenaran didorong oleh sempitnya wawasan sehingga dalam diri kita muncul anggapan bahwa kita yang paling benar dan orang lain salah. Jika kita merasa paling benar da tidak menyalahkan orang lain itu masih bisa dipahami sebagai keyakinan yang kuat. namun, jika kita merasa paling benar dan kemudian menyalahkan orang lain maka akan muncul pertentangan hingga permusuhan.

Piciknya wawasan dnegan menganggap diri kita paiing benar dan kemudian menyalah-nyalahkan orang lain akan menghancurkan hubungan yang sudah harmonis.

Perlu pengetahuan luas

untuk bisa hidup berdampingan dengan harmonis kita perlu menambah wawasan lebih luas. Dengan pemahaman yang luas kita akan tahu ada saatnya kebenrana yang kita yakini tidak disetujui orang lain. Bisa juga kita memahami sebgai kebenaran yang diyakini orang lain tidak bisa kita ikuti.

Untuk bisa sampai pada pemahaman tersebut kita harus punya tekad untuk menciptakan keharmonisan hidup bersama.

Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus dilakukan.

1. Saling menghormati perbedaan
Dala kehidupan kita yang sangat kompleks tentu banyak sekali perbedaan dalam masyarakat. Mulai dari perbedaan agama, suku, budaya dan hal lain. Kita harus melihat perbedaan sebagai rahmat dari tuhan. Semakin kita sadar bahwa perbedaan merupakan rahmat, maka kehidupan harmonis akan mudah dicapai.

2. Menerima kekurangan
saat kita berada di tengah masyarakat kita akan menjumpai keadaan yang tidak kita harakan. Misalnya kita tinggal disekitar orang yang berbeda kepercayaan. Lalu kita merasa menjadi golongan minoritas. Keadaan ini sering ali memaksa kita dalam situasi yang kita anggap kurang tepat. Untuk itu kita harus bisa menerima keadaan ini dengan tetap menjaga hubungan baik. Jika ini kita lakukan saya yakin kita akan bisa hidup berdampingan dnegan damai.

3. Menambah pengetahuan.
Pelajari banyak hal tentang kehidupan dan budaya lain yang ada di sekitar kita. Lalu kita akan tahu mengapa suatu budaya bisa berbeda dan kita bisa menerima sebuah perbedaan. Perbedaan bukan untuk dicari-cari. justru perbedaan itu akan membuat kita saling menghargai.

Dengan pemahaman yang baik maka kita akan bisa merasa sebagai bagian masyarakat yag tak terpisahkan. Kita tidak akan menyalahkan orang lain dengan membabi buta. Kita tidak akan mudah terpancing dan menjadi penyebab tumbuhnya konflik.

Demikian tulisan saya kali ini semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun