Mohon tunggu...
Rofi Wahyudi
Rofi Wahyudi Mohon Tunggu... Islamic Banking Lecturer of UAD Yogyakarta -

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengelola Kebijakan Moneter

12 Desember 2018   08:32 Diperbarui: 12 Desember 2018   08:46 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan perekonomian melalui pengaturan jumlah uang beredar. Peredaran uang yang terlalu tinggi akan ditandai dengan naiknya tingkat harga pada seluruh barang dalam perekonomian atau dikenal dengan istilah inflasi. 

Salah satu penyebab terjadinya peredaran uang yang terlalu tinggi karena adanya defisit anggaran yang ditutup dengan pinjaman. Karenanya diperlukan suatu kebijakan anggaran agar tidak inflasioner dan realistis dinegara-negara muslim. 

Ini penting karena pasar uang yang di negara muslim relatif terbelakang saat ini, dan kebijakan moneter tidak dapat berperan aktif dalam meredam peredaran uang.

 Penyebab sulitnya menekan defisit anggaran; 1). Pemerintah sulit meningkatkan pembiayaan yang memadai, 2).  Kurangnya kesediaan pemerintah untuk mereduksi secara substansial.

Neraca pengeluaran pemerintah dapat dibagi menjadi 3 bagian yakni (1) pengeluaran rutin (2) pengeluaran proyek  (3) pengeluaran darurat. Semua pengeluaran rutin didanai dari penerimaan pajak. Sedangkan proyek-proyek yang berorientasi komersial dapat didanai dengan skema bagi hasil atau melalui penjualan saham kepada lembaga-lembaga finansial dan publik.

 Sedangkan pembiayaan darurat biasanya digunakan untuk pembiayaan bencana yang besar atau perang yang tidak dapat dibiayai dengan kedua cara diatas.

Dalam sistem perbankan komersial, deposito dapat dibagi menjadi dua diantaranya deposito primer dan deposito derivatif. Deposito primer adalah deposito yang berbasis uang yang nyata ada di bank dan di bank sentral. 

Sedangkan deposito derivatif adalah deposito yang dalam sebuah sistem cadangan proporsional mewakili uang yang diciptakan oleh bank komersial dalam proses perluasan kredit dan merupakan sumber utama ekspansi moneter.

Walaupun surplus neraca pembayaran terdapat pada sumber-sumber ekspansi moneter, Namun kenyataannya hanya sedikit negara muslim yang mengalami surplus, dan sebagian besar mengalami defisit.

Pada Negara yang mengalami Surplus , ekspansi moneter terjadi apabila pemerintah menguangkan surplus dengan membelanjakannya secara domestik, Sedangkan Negara yang mengalami defisit ekspansi moneter yang tidak sehat dikosumsi dari sektor swasta dan pemerintah sehingga terjadinya kebocoran dalam tanah dan defisit transaksi terus berjalan.

Sumber: Mustafa Edwin Nasution, dkk.  2007. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Kencana Prenada Media: Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun