Mohon tunggu...
TITI ROFIQOH PAMBAYUN
TITI ROFIQOH PAMBAYUN Mohon Tunggu... -

aku adalah aku. seseorang yang banyak kekurangan. namun aku selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang aku sayangi. amiinn..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbedaan Pandangan Jean Piaget dengan Vygotsky tentang Perkembangan Kognitif

2 Januari 2011   15:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:02 3402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Apakah perkembangan kognitif itu? Perkembangan kognitif adalah perubahan – perubahan yang terjadi pada kemampuan berpikir seseorang dan cara bagaimana seseorang mendapatkan pengetahuan dalam lingkungannya. Dibalik pengertian tersebut, antara Jean Piaget dengan Vygotsky mempunyai pandangan yang berbeda mengenai perkembangan kognitif.

Jean Piaget memandang bahwa perkembangan kognitif itu dibangun melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan, jadi bukan sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan. Selain itu, Jean Peaget juga mengemukakan bahwa perkembangan kognitif terjadi secara bertahap – tahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda – beda.

Pertama, tahap sensorimotor (usia 0 – 2 tahun). Pada tahap ini, anak belum mempunyai konsepsi tentang objek yang tetap. Anak menggunakan sistem penginderaan, sistem motorik dan benda – benda lain untuk mengenal lingkungannya. Bayi tidak hanya menerima rangsangan secara pasiftetapi juga member jawaban terhadap rangsangan tersebut. Misalnya, refleks untuk makan dan bersin.

Kedua, tahap praoperasional (usia 2 – 7 tahun), anak mulai timbul perkembangan kognitifnya, tetapi masih terbatas pada hal – hal yang dapat dijumpai di lingkungannya saja. Anak kesulitan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Pada tahap ini, anak mampu menggunakan simbol – simbol, yaitu menggunakan kata – kata, mengingat masa lalu dan yang akan terjadi segera.

Ketiga, tahap operasional konkrit (usia 7 – 11 tahun), anak sudah mengetahui simbol – simbol matematis, tetapi belum dapat menghadapi hal – hal yang abstrak. Dalam tahap ini,sifat egoisentris anak berkurang dan lebih sosiosentris. Maksudnya anak sudah dapat melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, bahkan ketika seseorang tersebut berpikir dengan cara yang salah.

Keempat, tahap operasional formal (usia 11 tahun – dewasa), anak sudah mempunyai pemikiran yang abstrak pada bentuk – bentuk lebih kompleks, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai pada tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai ketrampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.

Mengenai hal di atas, Vygotsky setuju dengan pendapat Jean Piaget yang mengemukakan bahwa perkembangan kognitif terjadi secara bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda – beda. Namun Vygotsky tidak setuju dengan pandangan Jean Piaget bahwa anak menjelajahi dunianya sendirian dan membentuk gambaran realitas batinnya sendiri.

Dalam konsep sosiokultural yaitu sosial dan budaya, Jean Peaget memandang anak – anak sebagai pembelajaran lewat penemuan individual, sedangkan Vygotsky lebih banyak menekankan peranan orang dewasa dan anak – anak lainnya dalam memudahkan perkembangan si anak. Penekanan Vygotsky pada peran kebudayaan dan masyarakat dalam perkembangan kognitif berbeda dengan gambaran Jean Piaget tentang anak sebagai ilmuwan kecil yang kesepian. anak berkembang dengan bimbingan orang dewasa.

Menurut Vygotsky, bahasa mempunyai peran yang penting dalam perkembangan kognitif anak. Bagi Jean Piaget, bahasa baru akan muncul ketika anak sudah mencapai pada tahap perkembangan yang cukup maju. Pengalaman berbahasa anak tergantung pada tahap perkembangan kognitif saat itu. Namun bagi Vygotsky, bahasa berkembang dari interaksi social yang dilakukan oleh anak dengan orang lain.

Meskipun pada akhirnya anak – anak akan mempelajari sendiri beberapa konsep melalui pengalaman sehari – hari. Vygotsky percaya bahwa anak akan berkembang jauh lebih baik jika berinteraksi dengan orang lain, karena mereka tidak akan pernah mengembangkan pemikiran operasional formal mereka tanpa bantuan orang lain.

Jean Piaget menjelaskan bahwa proses perkembangan kognitif sejalan dengan kemajuan anak – anak dan anak – anak mampu melakukan sesuatu sendiri. Namun, Vygotsky menjelaskan anak – anak berkembang melalui proses belajar, dimana fungsi kognitif belum matang, tetapi masih dalam proses pematangan. Dalam hal ini, Vygotsky membedakan antara aktual development dan potensial development.

Aktual development ditentukan dengan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain (orang dewasa dan guru). Berbeda dengan aktual development, potensial development menentukan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu, memecahkan di bawah petunjuk orang dewasa atau kerja sama dengan teman sebayanya.

Menurut Teori Vygotsky, Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) adalah celah antara actual development danpotensial development. Celah disini dimana antara apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.

Dari uraian di atas, pandangan tentang perkembangan kognitifantara Jean Piaget dan Vygotsky memang mempunyai perbedaan. Pandangan Jean Piaget menekankan perkembangan kognitif anak yang seutuhnya berasal dari kemampuan yang dimiliki anak sendiri, sedangkan pandangan Vygotsky lebih menekankan perkembangan kognitif anak membutuhkan peran orang lain yaitu interaksi dengan orang lain yang diperoleh dari orang dewasa dan temansebaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun