Mohon tunggu...
Rofiq Al Fikri
Rofiq Al Fikri Mohon Tunggu... Petani - Seorang Ayah

Koordinator Jaringan Masyarakat Muslim Melayu (JAMMAL)

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Di Depan Media Asing, Prabowo Permalukan Bangsa dan Dirinya Sendiri

7 Mei 2019   15:48 Diperbarui: 7 Mei 2019   16:11 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan bangganya di depan beberapa wartawan media asing, Prabowo dan Rizal Ramli yang selama kampanye selalu mengancam dan memfitnah media, serta mendeklarasikan sebagai calon pemimpin yang anti asing, justru seolah merengek dan mengadu kalau Prabowo kalah Pilpres 2019 karena dicurangi. Ada delapan poin rengekan Prabowo di depan para wartawan asing, yang faktanya justru mempermalukan dirinya sendiri karena apa yang ia sampaikan ngawur. Apa saja itu?

Poin pertama, Prabowo mengatakan bahwa kecurangan pemilu merupakan penghinaan terbesar bagi demokrasi suatu negara.

"Begitu fakta terungkap, seorang pemimpin yang mengambil alih kekuasaan lewat pemilihan yang curang, dianggap tidak sah oleh rakyat dan karenanya kehilangan kemampuannya untuk memerintah secara efektif,"

FAKTA : Bertindak curang dalam pemilu memang penghinaan terbesar bagi demokrasi suatu negara, maka dari itu seharusnya Prabowo terlebih dahulu menasihati para kadernya di Partai Gerindra yang melakukan politik uang (money politic) jelang pemungutan suara untuk mendongkrak suara Prabowo. Prabowo juga seharusnya menasihati tim suksesnya untuk tidak menyuruh panitia pemungutan suara mencoblos surat sisa untuk 02 (kasus di Serang, Banten). Itu tindakan curang yang memalukan! Sudah curang tetapi tetap kalah, itu lah Prabowo.

liputan6.com

bantennews.co.id

Poin kedua, menyampaikan tuduhan kecurangan pemilu adalah langkah yang serius dan tidak boleh dianggap enteng hanya berdasarkan kecurigaan saja oleh pihak yang kalah. "Itu harus didasarkan pada fakta-fakta,"

FAKTA: Kubu Prabowo yang justru menuduh pemilu curang tanpa fakta, bahkan terkesan tidak serius. Hingga hari ini Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang bertanggung jawab terhadap temuan pelanggaran pemilu, bahkan belum menerima laporan adanya kecurangan Terstruktur Sistematis dan Masif seperti yang selama ini dikoar-koarkan di media oleh kubu Prabowo. Teriak dahulu, data dan buktinya ada atau tidak itu urusan belakangan, kira-kira begitu logikanya kubu Prabowo.

kompas.com

Poin ketiga, Prabowo mengklaim bahwa dirinya bisa menyajikan fakta seperti yang disebutkan di atas. "Kami di sini untuk mengungkapkan kepada Anda bagaimana kami berhasil mengumpulkan bukti yang terdokumentasi, yang menunjukkan bahwa kecurangan pemilu dengan niat jahat memang terjadi dalam pemilu 2019," (Prabowo)

FAKTA : Bukti yang mana? Apakah Koordinator tim sukses Prabowo Dahnil Anzar Simajuntak yang menemui salah satu Ketua KPU di Sumatera Barat secara diam-diam sebelum Pemilu digelar adalah niat jahat yang dimaksud? Pantas saja, Prabowo di Sumatera Barat menang telak jika seperti itu cara curang yang dilakukan Prabowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun