Suasana panik, sungguh-sungguh kami alami pada hari Kamis pagi, 22 Agustus 2019. Sudah lebih dari empat kali kami dihubungi melalui telepon seluluer oleh Panitia yang memberi informasi bahwa kegiatan Launching Inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di Auditorium, Puslitbangbun di jalan Tentara Pelajar, segera akan dimulai.
Sebelum acara dimulai, seharusnya kami sudah berada di tempat. Karena sesuai jadwal akan dilaksanakan penandatanganan MOU antara Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya dan Balitbangtan di awal kegiatan Launching .Â
Sementara kami masih terjebak di Bundaran Air Mancur. Tiga kali kami harus putar-putar di bundaran tersebut. Gara-garanya, ada perbaikan jalan dan juga gara-gara sopir mobil yang kami sewa tidak mengenal medan wilayah Bogor.
Sudah tidak mengenal medan Bogor, sopirnya juga banyak comel. Rasa-rasanya mau marah saja. Tapi kami menyadari bahwa marah bukan solusinya.
Akhirnya, Ndara Tanggu Kaha, Wakil Bupati Sumba Barat Daya, yang bersama kami, langsung meminta sopir meminggirkan mobil untuk beralih menggunakan jasa ojek. Kami pun menggunakan 4 buah motor ojek.
Dengan cekatan, empat orang muda pengendara ojek tersebut, melaju cukup cepat dan lincah di antara kemacetan. Jujur, saat itu saya pribadi merasa bersalah dan sangat khawatir dengan keselamatan Wakil Bupati Ndara Tanggu. Tapi Tuhan memang Maha Pengasih dan Penyayang. Ternyata aman-aman saja.
Sekitar lima belas menit kemudian, kami tiba di lokasi. Panitia tampak sibuk menjemput kami dan mengarahkan kami menempati empat kursi di posisi depan.
Acara sedang berlangsung. Jadwal penandatanganan MOU sudah lewat. Di atas panggung, tampak Kepala Balitbangtan, Dr Fadjry Djufry, Â sedang semangat melaunching hasil riset terbaru di bidang pertanian.
Setelah acara launching berlangsung, baru dilaksanakan penandatanganan MOU. Walaupun terlambat tapi tetapi tujuan kehadiran kami tetap tercapai.
Peristiwa yang kami alami ini tidak membuat kami kecewa. Tapi justeru kami mengambil hikmahnya, supaya lain kali bisa lebih waspada. Perlu memastikan sopir yang digunakan mengenal medan wilayah yang dituju.
Yogyakarta, malam, 23 Agustus 2019