Artikel ini merupakan klarifikasi atas artikel saya seminggu yang lalu di Kompasiana ini yang berjudul Fashion Show Busana Motif Sumba di Moskow, Benarkan itu Kain Sumba Asli? Tulisan saya ini telah membuat Bunda Tetty pemilik Brand Tetty Njonjah Poenja sangat bersedih.
Bunda Tetty sangat bersedih karena tulisan saya terkesan seolah-olah meragukan dan menggugat itikad baik beliau yang telah sangat mencintai Sumba dan Kain Tenun Ikat Sumba dari ujung timur sampai sudut barat. Apalagi dalam fashion show di Moskow awal Agustus 2019 lalu beliau sungguh-sungguh telah bersusah payah menampilkan kain Sumba Timur asli yang diperagakan oleh para peragawati papan atas Rusia. Luar biasa. Tak semua orang bisa melakukan lho!
Disamping itu beliau juga adalah salah satu tokoh penandatangan Petisi yang menggugat duplikasi motif kain tenun Sumba yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kesedihan Bunda Tetty, juga dirasakan oleh para sahabatnya yang mengenal dekat perjuangannya dalam mengangkat kain motif daerah nusantara. Saya seperti kesambar petir ketika ada seseorang yang memberi informasi pada hari Rabu pagi tadi, 14 Agustus 2019, tentang kesedihan hati Bunda Tetty. Â
Seorang ibu atau nona, apalagi seorang figur seperti Bunda Tetty sampai bersedih hati gara-gara sebuah tulisan nyeleneh saya, tentulah saya sangat bersalah dan tidak bermartabat. Siapakah saya ini bisa berani begitu?Â
Oleh karena itu tanpa basa-basi, saya merasa tidak perlu lagi mengecek isi tulisan saya, langsung saja saya menitipkan pesan kepada seseorang yang memberi informasi tadi untuk menyampaikan permohonan maaf yang tiada terkira kepada Bunda Tetty bahwa tulisan saya sama sekali tidak diarahkan kepada beliau. Saya juga meminta nomor kontak Bunda Tetty untuk dapat saya hubungi dan meminta maaf secara pribadi.
Setelah membacanya secara cermat beberapa kali, rupa-rupanya terletak pada judul tulisan itu sendiri dan pertanyaan dalam isi tulisan yang berbunyi benarkah itu kain Sumba asli? Judul dan pertanyaan tersebut terkesan seolah-olah saya meragukan dedikasi dan komitmen serta rasa cinta beliau terhadap kain Sumba asli. Apalagi foto yang saya pakai, setelah saya runut lebih dalam adalah karya beliau sendiri.
Saya memahami betul perasaan seorang ibu, maka Rabu malam, 14 Agustus 2019, sebagai ungkapan rasa tanggung jawab saya, saya memberanikan diri untuk menghubungi beliau dan menyampaikan permohonan maaf setulus-tulus dari hati yang paling dalam.Â
Kemudian saya memberikan klarifikasi singkat tentang isi tulisan tersebut. Intinya tulisan tersebut sama sekali tidak berniat atau bertendensi sedikitpun untuk menyakiti dan membuat Bunda Tetty bersedih hati. Saya juga telah memberi tahu kepada beliau bahwa tulisan tersebut telah saya hapus.
Beliau kemudian meminta saya untuk mengklarifikasi melalui media tempat saya menggunggah tulisan awal tersebut. Saya mengiyakan dan mohon ijin kepada beliau satu hari lagi karena saya sedang sakit. Bunda Tetty pun mengiyakan. Sungguh istimewa.
Saat saya sedang berkomunikasi dengan Bunda Tetty, beberapa pesan WA masuk. Rata-rata mereka minta ijin mau bel saya. Saya mengiyakan dan segera kami berkomunikasi. Tokoh terakhir yang menghubungi saya adalah seorang Pastor.
Mereka menyampaikan kabar yang sama. Isinya tulisan saya membuat Bunda Tetty bersedih. Mereka juga mengabarkan bahwa Bunda Tetty sangat mencintai Sumba dan Kain Tenun Ikat Sumba. "Busana motif Sumba dalam fashion show di Moskow yang ditampilkan Bunda Tetty itu sungguh-sungguh kain Sumba Asli," tutur seorang pastor.
Saya merespon sahabat-sahabat saya itu dengan menyatakan, "tolong sampaikan permohonan maaf saya yang tiada terkira kepada Bunda Tetty. Tulisan saya itu sungguh-sungguh tidak diarahkan kepada beliau. Misi kami sama yaitu menggugat mereka yang menduplikasi motif kain Sumba."
Supaya kekeliruan dan kesalahfahaman tidak makin melebar, maka mau tidak mau saya tidak menunda lagi untuk menulis artikel ini sebagai klarifikasi dan sekaligus permohonan maaf kepada Bunda Tetty dan sahabat-sahabat beliau.
Tambolaka, 14 Agustus 2019Â