Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hai Bangsaku Bangkit

20 Mei 2019   19:36 Diperbarui: 20 Mei 2019   19:43 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(Hanya karya recehan. Tak Kumaksudkan menjadi Puisi)

Mengapa tempo dulu bangsa kita bangkit ingin merdeka?
Jangan kau tanya lagi hai bangsaku saat ini!
Bacalah catatan sejarahnya dan maklumilah.

Mengapa tempo dulu bangsa kita bersatu merintis kemerdekaan?
Jangan kau tanya lagi hai bangsaku saat ini!
Bacalah catatan sejarahnya dan maklumilah.

Mengapa tempo dulu bangsa kita berjuang mendobrak kekuasaan penjajah?
Jangan kau tanya lagi hai bangsaku saat ini!
Bacalah catatan sejarahnya dan maklumilah.

Mengapa tempo dulu bangsa kita berani memproklamasikan kemerdekaan?
Jangan kau tanya lagi hai bangsaku saat ini!
Bacalah catatan sejarahnya dan percayalah.

Mengapa tempo dulu bangsa kita tidak takut mati melakukan revolusi mempertahankan kemerdekaan?
Jangan kau tanya lagi hai bangsaku saat ini!
Bacalah catatan sejarahnya dan percayalah.

Mengapa  waktu itu bangsa kita berjuang menghentikan orde lama?
Jangan kau tanya lagi hai bangsaku saat ini!
Bacalah catatan sejarahnya dan percayalah.

Mengapa waktu itu bangsa kita berjuang memerangi orde baru?
Jangan kau tanya lagi hai bangsaku saat ini!
Bacalah catatan sejarahnya dan percayalah.

Mengapa sejak orde reformasi sampai saat ini bangsa kita selalu saja bergejolak?
Boleh kau tanyakan hai bangsaku saat ini!
Catat baik-baik sejarahnya untuk bacaan generasimu kelak.

Supaya bangsamu maklum
Supaya bangsamu percaya.
Supaya bangsamu bisa bangkit baru:

Tidak terus sedih karena sejarah
Tidak terus meratap karena sejarah
Tidak terus curiga karena sejarah
Tidak terus trauma karena sejarah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun