Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Plus Minus Sentra Perkebunan Jambu Mete di SBD

17 Mei 2019   16:32 Diperbarui: 17 Mei 2019   16:44 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak Negatif

Sedangkan dampak negatif pengembangan komoditi jambu mete di Sumba Barat Daya, diantaranya meliputi yaitu: pertama, produksi palawija, terutama padi ladang dan jagung terus menurun dari waktu ke waktu. Karena lahan-lahan potensial dan subur serta cocok untuk palawija telah berubah menjadi kebun jambu mete. Fakta ini merupakan kekeliruan besar dalam pengembangan jambu mete. Seharusnya jambu mete diarahkan pengembangannya di lahan-lahan kritis, supaya lahan-lahan ini bisa hijau dan juga masih bisa menghasilkan secara ekonomi. Sedangkan lahan-lahan potensi dan subur harus tetap dipertahankan untuk palawija, sehingga tidak mengganggu produksi untuk kebutuhan dan ketahanan pangan masyarakat.

Kedua, dari sisi tradisi adat-istiadat dan kebudayaan. Sejak komoditi jambu mete berproduksi, pelaksanaan perkawinan adat dan pesta-pesta adat lainnya, sudah bergeser waktu pelaksanaannya. Jika sebelum ada jambu mete dilaksanakan selepas panen padi dan jagung, mulai bulan mei sampai agustus, masa rekreasi atau istirahat menurut tata musim adat, maka setelah ada jambu mete bergeser mulai bulan sepuluh sampai november, saat panen jambu mete, yang menurut tata musim adat adalah masa kerja dan tidak boleh lagi ada acara-acara adat. Akibatnya, masyarakat yang melaksanakan acara-acara tersebut, tidak mempunyai kesempatan yang cukup dalam menghadapi tanam.

Dan ketiga, lahan yang ditanami jambu mete menjadi miskin unsur hara atau tidak subur. Tanaman semusim seperti padi, jagung, ubi kayu dan kacang-kacangan yang ditanam di antara pepohonan jambu mete tidak akan tumbuh-kembang dengan baik atau merana jika tidak disertai dengan pemupukan yang cukup.

 

Dokpri
Dokpri

Pengolah Hasil Belum Berkembang

Di samping plus minus pengembangan komoditi di atas, ada dua catatan kritis yang memprihatinkan terkait dengan penanganan pascapanen. Khususnya terkait pengolahan hasil jambu mete yang belum berkembang sama sekali.

Pertama, sampai saat ini, produksi kacang mete, setengah jadi atau jadi, seperti ada dan tiada. Juga belum ada sama sekali home industry yang menanganinya. Padahal harga juang kacang mete jauh lebih menguntungkan daripada harga jual biji jambu mete gelondongan. Entah apa masalahnya ya?

Dan kedua, sampai saat ini juga belum ada home industry yang memanfaatkan buah semu jambu mete sebagai produk bernilai ekonomi tinggi. Buah semu jambu mete ini hanya dibiarkan menjadi sampah dan limbah di lahan-lahan masyarakat petani. Padahal buah semu jambu mete ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan selai, kecap, anggur dan wine. Entah apa pula masalahnya ya?

Seandainya kedua catatan kritis ini mendapat perhatian serius, baik oleh pemerintah maupun swasta, tentu akan membawa manfaat yang lebih besar lagi untuk kesejahteraan masyarakat dan daerah Sumba Barat Daya. ***  

Tambolaka, 17 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun