Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ternak Anjing dan Fungsinya secara Sosial dan Kebudayaan Sumba

7 Mei 2019   13:04 Diperbarui: 8 Mei 2019   13:25 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ternak anjing memiliki fungsi sosial dan budaya bagi masyarakat Sumba| Sumber: Antara News

Bukan rahasia lagi bahwa sudah semacam kewajiban bagi masyarakat di Pulau Sumba untuk memelihara ternak anjing. Kecuali saudara-saudari yang muslim, setiap rumah tangga, baik di kota maupun di desa, pasti memiliki anjing, minimal satu atau dua ekor.

Tampak sangat aneh, jika ada rumah tangga yang tidak memiliki anjing. Tapi jika ada rumah tangga yang tidak memiliki seekor anjing sama sekali, maka itu pertanda kuat bahwa rumah tangga tersebut adalah keluarga yang sangat ringkih, tidak berdaya secara ekonomi. Artinya, mereka tidak mempunyai sumber bahan makanan yang cukup.

Mengapa masyarakat Sumba wajib memelihara anjing? Alasan murahannya, ya karena orang Sumba suka makan daging anjing. Tapi sesungguhnya bukan hanya karena alasan itu. Alasan prinsipnya, adalah karena anjing mempunyai fungsi sosial dan kebudayaan dalam masyarakat Sumba.

Fungsi Sosial 
Fungsi sosial ternak anjing dalam masyarakat Sumba adalah sebagai penjaga rumah dan kampung. Mengapa rumah dan kampung perlu dijaga anjing?

Orang Sumba, selain sebagai petani, juga sebagai peternak. Mereka memilihara ayam, babi, kambing, sapi, kuda dan kerbau. Orang Sumba yang kaya dan mempunyai kedudukan sosial, suka mengoleksi benda-benda yang berharga mahal.

Namun ada juga orang Sumba yang lebih suka menjadi penjahat, pencuri dan perampok harta sesamanya. Meskipun jumlahnya kecil tapi "power", nyali, dan pengaruh mereka besar. Mereka biasa beraksi pada malam hari dan membuat rumah tangga dan kampung yang memelihara ternak terancam keamanannya.

Disinilah diperlukan anjing sebagai penjaga terutama di malam hari. Untuk membantu tuannya, pemilik rumah dan kampung untuk mengusir atau menghadang pencuri dan perampok yang (akan) masuk kampung. Minimal, anjing dengan insting dan penciumannya yang tajam akan selalu terjaga dan menggonggong jika ada orang asing yang hendak mendekati rumah dan kampung tuannya. Sehingga tuan anjingpun akan selalu terjaga mengamankan rumah dan kampungnya dari orang-orang jahat.

Fungsi sosial lain dari ternak anjing adalah sebagai alat pembantu dalam berburu. Orang Sumba juga dikenal gemar berburu babi hutan dan rusa liar. Oleh karena itu mereka selalu memelihara anjing untuk keperluan berburu.

Fungsi Kebudayaan
Disamping mempunyai fungsi sosial, ternak anjing juga mempunyai fungsi kebudayaan. Mengenai hal ini melekat erat dalam tradisi adat perkawinan, acara kematian atau penguburan, hubungan sosial antara keponakan dan paman/omnya, dan pitutur adat sebagai bahasa kiasan.

Dalam tradisi adat perkawinan masyarakat Sumba, laki-laki yang berstatus sebagai calon suami atau yang sudah menjadi suami wajib rumusnya "memukul anjing" untuk orangtua (ayah dan ibu serta saudara laki-laki) dari calon atau istrinya. 

Kata "memukul" ini perlu dipahami bukan sekadar pukul main-main, tapi harus sampai mati, menjadi daging dan lauk. Sedangkan kata "anjing", selain ternak anjing betul-betul, juga sebagai kata simbol yang bisa digantikan dengan ternak babi atau sapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun