Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Parona Mbukubani, Pusat Orbit Tradisi Nyale dan Pasola di Sumba Barat Daya

31 Januari 2018   06:22 Diperbarui: 31 Januari 2018   11:08 2156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunnews.com

Di kaki bukit itulah berdiri kokoh Parona Mbukubani. Di dalam parona ini berdiri kokoh pula rumah-rumah adat. Model konstruksinya adalah rumah panggung dan atapnya berjoglo atau mempunyai menara yang tinggi. 

Material utama bangunannya adalah kayu, bambu, tali hutan dan penutup atapnya adalah alang-alang kering. Konstruksi rumah adat ini sangat kuat dan tahan terhadap guncangan gempa dan angin.

Di tengah-tengah Mbukubani ini ada pelataran yang disebut Notor. Bentuknya persegi panjang. Notor ini dikelilingi oleh tumpukan batu-batu karang yang ditata secara rapih. 

Di atas tumpukan batu-batu karang ini tampak lempengan-lempengan batu megalit persegi yang cukup tebal dan lebar. Usia batu-batu megalit ini sudah tua, ratusan tahun. Di sinilah para leluhur pertama warga Mbukubani dikuburkan. Para leluhur ini, mereka sebut sebagai Marapu.

Notor tersebut berfungsi sebagai pelataran tempat persembahan atau sembahyang adat. Notor tersebut juga berfungsi sebagai tempat musyawarah adat. 

Disamping itu, Notor itu juga mempunyai fungsi sebagai tempat pelaksanaan pesta adat besar seperti habatang(pesta babi) dan woleka (pesta kerbau), sebagai ucapan syukur pertanda kesuksesan atau kemakmuran, yang wajib diikuti oleh seluruh warga Parona.

Notor tersebut dikelilingi oleh empat buah rumah adat utama secara berhadapan. Empat rumah adat ini melambangkan struktur sosial warga dan kekuasaan dalam parona tersebut. Rumah adat yang lain dibangun di belakang empat rumah adat tadi, tapi masih dalam lingkungan parona.

Mbukubani, sebagaimana juga Parona umumnya di wilayah suku Kodi, bukanlah tempat domisili. Tapi sebagai lambang adat-istiadat, kebudayaan dan religiusitas masyarakat adat di wilayah itu. 

Parona dipercaya sebagai dunia Marapu, religi asli masyarakat Sumba. Marapu adalah suatu aliran kepercayaan terhadap "roh leluhur" yang disebut "Ndewa" dan roh yang tertinggi tingkatannya yaitu Mori Mawolo Marawi (Tuhan Maha Pencipta).

Namun demikian tidak berarti bahwa tidak ada sama sekali orang yang tinggal di Parona. Mereka yang mendiami rumah-rumah adat tersebut adalah para orangtua yang sudah berusia lanjut dan masih cukup sehat. Itupun mereka yang hidup saleh atau tidak berdosa atau yang sudah melakukan sembahyang pembersihan diri dari dosa-dosanya.

Mbukubani ramai dipadati orang hanya sekali dalam setahun pada bulan Februari. Ini berkaitan dengan penyelenggaraan Tradisi Ritus Nyale, termasuk Pasola atau Paholong. Warga masyarakat pemilik Parona tersebut mempunyai tradisi mudik yang disebut Ndodong. Mereka membawa persembahan untuk Marapudan menonton iven Pasola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun