Mohon tunggu...
Rofida Kania Maharani
Rofida Kania Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - Active

Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sultan Agung(UNISSULA), Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyikapi Aksi Terorisme Sesuai Ideologi Pancasila dalam Nilai Islam

22 Juni 2021   06:40 Diperbarui: 22 Juni 2021   06:48 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Ira Alia Maerani, Rofida Kania Maharani , Dosen FH Unissula, mahasiswa PBSI, FKIP Unissula

Kita tahu bahwa di media sosial selalu digunakan sebagai wadah informasi yang ada di masyarakat. Baik itu informasi mengenai trend saat ini maupun informasi yang tidak penting, terkadang kita juga bisa menemukannya di media sosial. Sebagai pengguna media sosial, kita harus bisa merespon dan menyaring informasi yang harus kita gunakan. 

Associate Professor of Strategic Studies mengatakan: "Ketika dunia memasuki era globalisasi, fleksibilitas ideologi Pancasila kembali diuji. Di era globalisasi, banyak ideologi alternatif telah merambah ke seluruh pelosok tanah air melalui media informasi yang dapat diakses oleh semua anak di Indonesia. 

Saat ini, penggunaan media sosial kerap disalahartikan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, seperti mereka yang terlibat dalam penyebaran ideologi dan kampanye teroris. Mereka  mengajak pengguna media sosial untuk memahami ideologi yang dianutnya, sehingga banyak perbedaannya. Tidak hanya satu atau dua kali, penyebaran ideologi ini kerap terjadi, ditambah dengan banyaknya pengguna media sosial, membuat elemen-elemen tersebut secara aktif menyebarkan informasi ideologi radikal yang dicanangkan sendiri. 

Seperti kita ketahui bersama, inti dari radikalisme adalah sikap jiwa dalam mendorong perubahan. Mereka yang bersikeras dengan pemahamannya memiliki kebutuhan akan perubahan yang besar dan jauh dari sistem saat ini. Radikalisme biasanya terkait dengan terorisme. Radikalisme sering dikaitkan dengan kelompok ekstremis. Kelompok ekstremis menggunakan agama sebagai kedok untuk menjalankan misinya. Mereka akan merekrut anggota Banyan untuk ikut serta menjalankan misi mereka yaitu gerakan teroris.

Pelaku terorisme telah menyalahi nilai-nilai pancasila, terutama dalam dalam sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, dalam sila pertama, setiap warga negara wajib berketuhanan Yang Maha Esa, sikap saling menghormati dan bekerjasama antar umat beragama perlu diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,  sebagai upaya menjalankan sila pertama dengan tujuan untuk menghindari praktik aksi terorisme dan kekerasan atas nama agama dengan tujuan menciptakan kerukunan antar umat manusia. Hal ini berkaitan dengan nilai nilai islam yang sesuai yang tertera dalam Quran Surat Ali 'Imran Ayat 159 

Arab-Latin : Fa bim ramatim minallhi linta lahum, walau kunta faan galal-qalbi lanfa min aulika fa'fu 'an-hum wastagfir lahum wa sywir-hum fil-amr, fa i 'azamta fa tawakkal 'alallh, innallha yuibbul-mutawakkiln 

Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkan  mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Ayat di atas bisa kita kaitkan dengan perilaku sehari hari kita dalam memegang teguh ideologi di indonesia yaitu pancasila sesuai ajaran islam 

  1. Ketuhanan yang maha esa , dikaitkan dengan nilai islam kita harus berlaku lemah lembut terhadap mereka 

  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, dikaitkan dengan nilai islam sering memaafkanlah 

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun