Mohon tunggu...
ROFI FASOLLINANDA
ROFI FASOLLINANDA Mohon Tunggu... Guru - Pesantren ب (Baitul Ahad)

Menulis, creator, Membuat Pesantren Futuristik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fisika Kaum Sufi

28 Juli 2022   22:55 Diperbarui: 2 Agustus 2022   23:56 1857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.studiobelajar.com/wp-content/uploads/2019/06/gelombang-cahaya-tampak.jpg

Hela nafas dulu sebelum membaca!

Kali ini saya akan mengawalinya dengan sebuah teori dalam ilmu pendidikan yaitu teori kontruktivisme yang berarti teori belajar filosofis yang mengembangkan daya logis dan analitis dengan pengalaman bersamaan alam sekitar. Teringat perkataan Nikola Tesla seorang Fisikawan Serbia-Amarika yang populer dengan desain sistem kelistrikan arus bolak-balik (AC). 

Kata Nikola Tesla:"Jika kamu ingin mengetahui rahasia alam semesta maka, berpikirlah dengan dasar terminologi energi, frekuensi, dan vibrasi (getaran). Dan juga saya teringat dengan tradisi tasawuf dalam Islam yang meyakini bahwa seluruh makhluk Allah berasal dari Nur Muhammad yang banyak sekali pandangan tentang sudut pandang kosmologinya. Seperti pandangan Abdul Karim Al-Jilli dalam kitab Insan Kamil dan pandangan Ibnu A`rabi.

Disekitar kita ada sesuatu yang keberadaannya tidak pernah luput, yaitu cahaya. Meneurut KBBI, cahaya adalah sinar atau terang yang berasal dari sesuatu yang bersinar. Menurut James Maxwell (1831-1897) mengatakan: "cahaya adalah gelombang elektromagnetik, sehingga cepat rambat cahaya sama dengan cepat rambat gelombang elektromagnetik yaitu 3.10-8 m/s. 

Sebagaimana sudah maphum bahwa dalam beberapa leteratur seperti fisika atau ilmu yang membahas tentang alam mengklasifikasi bahwa cahaya merupakan termasuk kedalam kategori energi. Energi cahaya merupakan energi yang menghasilkan sumber cahaya. 

Sedangkan dalam tradisi sufistik Islam yang di maksud dengan Nur Muhammad adalah Nur (cahaya) yang dinisbatkan kepada nama Nabi Muhammad SAW yang ada dalam QS. Al-Nur ayat 35 yang diartikan cahaya Tuhan yang Qadim. ( Ibn Sab`in dalam Risālah fi anwār al-Nabiy). 

Nur Muhammad dalam konsep tasawuf dikembangkan menjadi suatu teori untuk menyibak rahasia wujud yang diyakini hanya milik Allah yang dikenal dengan teori Dhawqiy. Kemudian menyoal tentang Tuhan dan proses penciptaan makhluk dengan teori tajally. 

Dimana makhluk Allah yang paling pertama kali diciptrakan adalah Nur Muhammad . Dari Nur Muhammad, Tuhan menciptakan segala makhluk seperti tujuh petala langit berikut penghuninya, bintang-bintang dan bumi berikut semua yang terdapat dipermukaan dan didasar lautannya, termasuk juga surga dan neraka. Nur Muhammad adalah inti dan bahan baku tegaknya alam semesta. (Ibn Arabiy, dalam Mustafā bin Sulaymān, Sharh fusus al-hikam li Ibn Arabiy).

Saya akan mencoba mengkontrukskan antara Energi Nikola Tesla dengan tradisi tasawuf dalam hal cahaya tersebut. Menurut ilmu fisika Cahaya adalah gelombang elektromagnetik dengan spektrum yang terbatas (spektrum optik atau spektrum tampak), dimana dengannya cahaya bisa tampak. 

Mata normal manusia dapat menerima/merasakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 400-700 nm.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun