Mohon tunggu...
Rusdi
Rusdi Mohon Tunggu... Rakyat -

se-enak-enak manusia adalah yang tidak ingin menjadi 'apa-apa'.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembagian Hadis Berdasarkan Jumlah Periwayat dan Kualitas

10 Januari 2015   01:09 Diperbarui: 22 Maret 2021   11:27 17016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hadis ahad dibagi menjadi tiga jenis yaitu, hadis masyhur, hadis aziz, dan hadis gharib. Hadis masyhur adalah hadis yang diriwayatkan lebih dari dua orang tetapi belum mencapai derajat mutawatir. Hadis aziz adalah hadis yang jumlah periwayatnya tidak kurang dari dua orang dalam seluruh tingkatannya. Sedangkan hadis gharib adalah hadis yang periwayatnya diriwayatkan satu orang saja dengan tanpa mempersoalkan dalam berbagai tingkatannya.

Terkait dengan kedudukannya ulama hadis sependapat bahwa hadits ahad yang maqbul (bisa diterima) dalam arti shahih, bisa digunakan sebagai dasar hukum Islam, dan wajib diamalkan. Adapun yang berkaitan dengan akidah  ada beberapa pendapat yang netral, hadits ahad yang telah memenuhi syarat (shahih) dapat dijadikan hujjah / dalil untuk masalah akidah asal hadits tersebut tidak bertentangan dengan al-Qur'an, dan hadits-hadits lain yang lebih kuat, dan tidak bertentangan dengan akal sehat.

B. Pembagian Hadis berdasarkan Kualitas

Berdasarkan kualitasnya, ulama mat'akhkhirin membagi hadis dalam tiga kategori yaitu: hadis shahih, hadis hasan, dan hadis dla'if. Hadis shahih ialah hadis yang bersambung sanad-nya, adil dan dlabith (kuat hafalannya )periwayatnya, tidak syadz (ganjil, menyimpang) dan tidak cacat. Hadis hasan ialah hadis yang bersambung sanad-nya dengan periwayat hadis yang 'adil, rendah tingkat ke-dlabith-annya, mulai dari awal sanad sampai akhir tidak syadz dan tidak cacat. Sedangkan hadis dla'if ialah hadis yang tidak memenuhi sifat-sifat hadis shahih dan hadis hasan.

Baik hadis shahih, hasan maupun dla'if juga masih dibagi kedalam beberapa jenis. Hadis shahih dan hadis hasan masing-masing dibagi menjadi dua, yaitu lidzatih dan li ghayrih. Sedangkan hadis dha'if banyak macamnya, diantaraya hadis dla'if mu'allaq, mu'dhal, munqathi' mursal, mudallas, maudlu' matruk, munkar, mu'alli, mudraj, maqlub, mudltharib, mushahhaf, majhul, syadz, mukhtalith, dan lain-lain. Banyaknya hadis dla'if ini berkaiatan dengan tidak terpenuhinya salah satu atau lima syarat hadis shahih.

PENUTUP

Pembagian hadits dari segi kuantitas ini diperlukan untuk mengetahui sedikit atau banyaknya sanad, bukan untuk menentukan diterima atau tidaknya hadits. Sedangkan yang menentukan diterima atau tidaknya adalah berdasarkan kualitasnya. Sekalipun demikian keduanya tidak bisa dipisahkan.

Uraian di atas jika di sederhanakan maka bisa dilihat pada tabel berikut ini:

Pembagian Hadis

Berdasarkan jumlah periwayat

Berdasarkan kualitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun