Mohon tunggu...
Darul Setiawan
Darul Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Guru PJOK SMP Negeri 3 Sidoarjo

Guru PJOK Suka nulis Seneng baca Demen olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Balik Dapur Buku Perdana

25 Mei 2020   06:19 Diperbarui: 25 Mei 2020   11:00 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Bukan Peluit Biasa, Catatan Mayantara Guru Olahraga

Setiap musibah ternyata membawa hikmah. Termasuk Covid-19 atau virus Corona. Sejak 'menyerang' Indonesia, semua sektor terdampak. Bukan hanya kesehatan, tapi bidang ekonomi, politik, sosial, hingga pendidikan. 

Para pendidik (guru) dan peserta didik (siswa) mengikuti aturan untuk mengajar dan belajar dari rumah. Waktu yang ada ternyata dapat dimanfaatkan untuk berkarya. Para guru yang biasanya mengajar atau berada di sekolah hampir seharian (khususnya di sekolah swasta), adanya wabah memberi banyak waktu luang. 

Tentu manajemen waktu diperlukan untuk mengatur ritme yang baru tersebut. Termasuk tetap meng-update keilmuan (guru pun wajib belajar), selain mengajar secara daring. Banyak webinaryang bisa diikuti gratis oleh siapapun, termasuk para guru untuk meng-upgrade keilmuan dan wawasannya. Termasuk juga untuk mengalokasikan waktu untuk berkarya. 

Di awal pandemi berlangsung, saya sudah menyangka jika wabah ini akan berjalan lama. Banyak variabel tentang itu. Baik dari kultur sosio-budaya masyarakat, ataupun kebijakan dari petinggi negara. Ternyata memang benar, di tempat saya (Sidoarjo) PSBB bahkan kemarin sudah diumumkan sudah masuk jilid III. Suatu upaya yang sebenarnya bisa ditekan dan tidak berlarut-larut jika segenap elemen warga patuh. Tentu dengan kebijakan pemerintah benar-benar melayani rakyat. 

Kembali ke karya, untuk itu, saya lalu membuat planning untuk berkarya selama pandemi. "Mumpung libur panjang," pikir saya. Maka dimulailah jadwal dan manajemen waktu selama liburan. Beruntung jadwal liburan juga menjelang ramadhan. 

Saya kemudian mengimplementasikan mimpi yang tiap akhir tahun muncul: resolusi membuat buku. Yang entah karena alasan kesibukan ternyata terbengkalai entah kemana. Hehe..

Mulailah saya menyusun draft buku, mulai dari daftar isinya. Buku pertama saya memang materinya saya ambil dari catatan mayantara--istilah saya menyebut postingan yang ada di internet. Lalu saya kategorikan berdasarkan tahun. 

Ternyata banyak materi dari buku yang kemudian berjudul 'Bukan Peluit Biasa, Catatan Mayantara Guru Olahraga' itu. Padahal penerbit mensyaratkan jumlah halaman tertentu, yang mungkin juga karena pertimbangan sasaran marketnya. 

Mengedit dan memilah materi dalam buku tersebut juga susah-susah mudah. Dalam proses swasunting itu, saya banyak belajar. Tenyata banyak kaidah ejaaan, imbuhan, atau kata baku yang kurang tepat di postingan yang lampau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun