Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Sepekan Lebaran yang Berkesan

24 Agustus 2012   20:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:22 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_194903" align="aligncenter" width="491" caption="Bersalaman dengan keluarga dan tetangga usai Sholat Ied"][/caption] Hampir sepekan Hari Raya Idul Fitri 1433 H yang berlangsung pada Minggu (19/8), telah berlalu. Saat ini aktivitas kehidupan dan rutinitas kerja untuk sebagian pihak mulai berdenyut kembali. Arus balik yang biasanya meningkat dibandingkan arus mudik, membuat jalan raya di beberapa kota besar kembali macet, dengan puncaknya di akhir pekan saat ini. Dalam pandangan umum masyarakat di nusantara, Idul Fitri tidak hanya Lebaran yang berarti perayaan hari besar umat muslim. Tetapi juga ada Leburan, yang berarti melebur kesalahan antar manusia, dengan saling bermaafan atau sungkeman. Kemudian, Luberan, yang dapat diartikan dengan kata melimpah, yaitu saat sebagian besar masyarakat banyak memasak makanan seperti ketupat, nastar, atau kue-kue, di hari nan fitri tersebut. Serta, yang  terakhir adalah Liburan, biasanya usai berziarah ke makam keluarga yang telah tiada, dan sungkeman keliling kampung, banyak masyarakat yang mengisinya dengan pergi berlibur ke berbagai tempat rekreasi.

*      *      *

Dalam merayakan Idul Fitri, seperti biasa setelah melaksanakan Sholat Ied, saya pun saling bersalaman kepada keluarga, kerabat, tetangga, dan teman di rumah. Ritual sungkem kepada kedua orang tua, adalah hal yang paling utama sebelum berkeliling kampung untuk saling bermaafan. Siang harinya, seiring dengan perkembangan teknologi, saya pun tidak hanya mengenal teman di dunia nyata seperti teman di rumah, sekolah, maupun pergaulan lainnya. Saat ini teman di dunia maya pun telah banyak bertambah, setelah menjalin hubungan pertemanan melalui media sosial macam Kompasiana, Facebook, dan Twitter. Di media sosial ini, tidak ketinggalan saya juga bersilaturahim kepada beberapa anggotanya, yang kebetulan tidak mudik. Kunjungan pertama adalah ke rumah Pak Dian Kelana, seorang Kompasianer senior, di kawasan Tomang, Jakarta Barat. Saat itu, beliau yang berprofesi sebagai fotografer ini  menyuguhkan makanan khas dari kampung halamannya di Sumatera Barat, yaitu Lamang Srikayo, yang rasanya sungguh manis dan lezat. Sore hari, saya pun beringsut menuju Bekasi, untuk mengunjungi Kompasianer yang juga penulis novel humor, Hazmi Fitriyasa. Meski sempat nyasar, saking jauhnya lokasi kediaman dari pria yang akrab disapa Bang Srondol itu, sama sekali tidak membuat lelah berkat sambutan darinya yang ramah serta anak beliau yang masih belia namun hobi memotret. Saat itu, kembali saya disuguhkan masakan lezat khas istri beliau yang berasal dari Jambi, Rendang Perjuangan. Usai bertandang di Bekasi, sebenarnya ada rencana untuk mengunjungi beberapa kawan Kompasianer lagi. Namun, sayangnya tidak dapat dilakukan karena ketiadaan waktu, seperti kepada seorang Kompasianer Perempuan yang merupakan sosok inspiratif dan tinggal di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, serta salah satu Kompasianer aktif yang merupakan mantan perwira Kepolisian, di Kramat Jati, Jakarta Timur. Begitu juga dengan rencana kunjungan ke tempat kawan Kompasianer sekaligus atasan kerja, bersama sang istri yang merupakan novelis dan blogger Perempuan aktif di Bekasi. Sisi lain dari Lebaran adalah sepinya aktivitas sehari-hari yang biasanya ramai dilakukan masyarakat. Dari hari pertama hingga ketiga, suasana Jakarta, yang merupakan ibukota negara, tampak lenggang dan juga tidak macet karena banyak ditinggal mudik. Akibatnya, warga yang tidak mudik menjadi kesulitan saat mencari warung nasi atau restoran. Saya sendiri harus berkeliling hingga beberapa kilometer demi menemukan sebuah rumah makan Padang, di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, akibat banyak warteg dan warung nasi lainnya yang masih tutup. Di hari keempat Lebaran, mengunjungi keluarga dan saudara di Bandung, merupakan agenda wajib setiap tahun. Di kota yang dijuluki Paris-nya Indonesia, selain bersilaturahim dan berkumpul bersama keluarga, tidak lupa untuk mendatangi berbagai tempat rekreasi. Situ Cileunca, Rumah Sosis, dan pusat kuliner di jalan Burangrang, adalah sebagian lokasi yang sempat saya kunjungi bersama keluarga. Selain itu, saya juga bertemu dengan kawan Kompasianer sekaligus rekan kerja, Bang Zulfikar Akbar, beserta Mbak Christine Mariska, di alun-alun kota Bandung, Kamis (23/8). Salah satu yang terindah dari suasana Lebaran tahun ini adalah,  Hari Raya Idul Fitri yang jatuh serempak. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang selalu berbeda tanggal, hingga terkadang menyebabkan antar tetangga tidak dapat merayakan Lebaran secara bersamaan. Hal seperti inilah yang patut disyukuri, karena dengan seragamnya penentuan Idul Fitri, membuat umat muslim serentak saat melaksanakan takbir dan juga Sholat Ied, di pagi harinya. Dan, semoga kita dapat bertemu kembali dengan Ramadhan, serta Lebaran tahun depan...

*      *      *

[caption id="attachment_194904" align="aligncenter" width="332" caption="Di kediaman Pak Dian Kelana"]

13458373541951479566
13458373541951479566
[/caption]

*      *      *

[caption id="attachment_194905" align="aligncenter" width="491" caption="Sebuah rumah makan Padang di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat"]

13458375361758107973
13458375361758107973
[/caption]

*      *      *

[caption id="attachment_194906" align="aligncenter" width="491" caption="Kawasan kuliner di jalan Burangrang, Bandung"]

13458376261374376920
13458376261374376920
[/caption]

*      *      *

[caption id="attachment_194907" align="aligncenter" width="491" caption="Situ Cileunca, Pengalengan, Jawa Barat"]

13458377901806096324
13458377901806096324
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun