Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dampak Positif Menggunakan Facebook dengan Bijak

18 Desember 2011   18:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:05 2133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_149632" align="aligncenter" width="614" caption="Presentasi Nick Gibbons, perwakilan dari Facebook"][/caption] Facebook, mungkin hampir seluruh orang mengetahui bahkan menggunakan jejaring sosial terpopuler di dunia ini. Bahkan menurut beberapa survei yang saya baca, satu dari seluruh orang di dunia, mempunyai setidaknya satu akun Facebook. Dengan 600 juta lebih pengguna aktif, tidak salah kalau Facebook dinobatkan sebagai sebuah fenomena dekade ini dalam bersosialisasi di dunia maya. Sabtu kemarin, saat menghadiri acara So-Me Playground, atau Pesta Sosial Media yang disponsori oleh Axis di pantai Carnaval Ancol. Disela-sela mengikuti booth Kompasiana, saya tidak ketinggalan untuk menyaksikan langsung presentasi dari beberapa tokoh penting dibalik jejaring sosial. Salah satunya adalah Nick Gibbons, seorang Director Facebook Asia Pacifik, tokoh yang masih berusia sangat muda namun mempunyai tanggung jawab yang besar dengan mengepalai segala sesuatu tentang Facebook di wilayah Asia Pacifik. Dengan busana santai ala anak muda gaul dan apa adanya, memakai kaos hitam, celana pendek hitam, dan juga sebuah sendal jepit (?) tidak mencerminkan sebagai seorang Direktur sebuah perusahaan besar. Saat itu, Nick, sapaan akrabnya menyebutkan beberapa nada minor yang belakangan ini kerap ditujukan pada Facebook, terutama di India, yang penggunaan Facebook dikritik langsung oleh pemerintah disana karena berkaitan dengan kebijakan yang berbahaya bagi negara berpenduduk satu milyar lebih itu. Nick sendiri menjelaskan bahwa Facebook tidak ikut mencampuri terhadap kebijakan-kebijakan yang diberlakukan oleh suatu negara, baik itu di India, Indonesia maupun Amerika Serikat sendiri. Dan ia pun berharap di Indonesia, tidak terjadi hal yang sedemikian pelik, antara peraturan Pemerintah dengan banyaknya warga yang menggunakan Facebook. Apalagi berkenaan dengan masalah privasi yang hingga kini menjadi salah satu penyebab utama dari kritik yang deras menghantam Facebook. Menurutnya, pihak dari Facebook di Amerika sana sudah mempelajari agar Facebook tidak lagi melanggar ketentuan yang berlaku, bagi setiap penggunanya maupun yang berkaitan dengan orang lain. Saat peluncuran fitur Timeline terbaru, pihak Facebook pun sebelumnya telah melakukan berbagai macam survei di beberapa negara untuk memastikan langsung bahwa fitur terbarunya dapat diterima pengguna berbagai kalangan.

*   *   *

Saat sesi tanya jawab berlangsung antara Nick dengan beberapa pengunjung yang hadir, rata-rata mengeluhkan tentang dampak negatif dari penggunaan Facebook. Dengan tersenyum ia pun memaparkan bahwa memang segala sesuatu di dunia ini, tiada yang perfect 100%, dalam berbagai hal, facebook sangat dipuja kehadirannya, namun dalam situasi tertentu tidak jarang Facebook dikritik berkaitan dengan akibat penggunaanya. Di Inggris dan beberapa negara di belahan Eropa, tidak jarang sensor diberlakukan khusus untuk Facebook, karena maraknya aksi kriminalitas yang terjadi di masyarakat, akibat penggunaan Facebook. Kasus pembunuhan, penculikan, pemerkosaan dan juga banyak hal lainnya, tidak dapat dihindari, karena akibat pemakaian Facebook yang menyimpang. Sambil memencet jerawat di wajah (?), dan memainkan kedua tangan untuk menopang dagunya, Nick pun menjelaskan secara terperinci. Semenjak awal 2011 lalu, pihak Facebook telah membatasi beberapa ketentuan yang menyangkut privasi orang lain, bahkan sampai memblokir akun yang diduga sebagai penyebab aksi kriminalitas tersebut. Tetapi banyak juga dari pengguna yang bersyukur karena mendapatkan manfaat dari Facebook itu sendiri. Sebagai contoh, ketika ada seorang penanya yang hadir mengungkapkan sisi positif dari Facebook yang telah mempertemukannya dengan seorang Sahabat lama sejak masih kanak-kanak. Atau di belahan dunia lain, ketika pesta pernikahan berawal saat berkenalan di Facebook, mempertemukan kembali seorang anak yang hilang dari kecil kepada kedua orang tuanya karena berteman di Facebook. Lalu ada, beberapa kasus yang terbantu karena keberadaan jejaring sosial ini, sebagai contoh di Indonesia sendiri, mengenai Peduli Koin untuk Prita. Untuk sebuah sekolah, universitas, instansi atau perusahaan, keberadaan Facebook juga sangatlah penting untuk mendongkrak popularitas di dunia maya hingga terjadi di dunia nyata. Ia menjelaskan sebuah restoran yang tadinya hampir bangkrut di Amerika sana, menjadi terkenal dan ramai didatangi orang karena promosi melalu halaman Facebook. Atau saat suatu Sekolah Menengah memantau kegiatan siswanya dengan melihat kehadiran mereka, juga melalui halaman Facebook. Jadi, sebuah Jejaring Sosial, semacam Facebook atau lainnya, tentu tidak luput dari dua hal yang kerap terjadi di dunia ini, yakni sisi Positif dan Negatif. Bisa itu bermanfaat, juga da[at menjadikan sebuah aksi kriminal, tergantung dari orang itu sendiri yang menggunakanyna. Dan, kita sebagai pengguna harus bijak terhadap apa yang kita gunakan untuk tidak membahayakan orang lain. Pungkas Nick, menutup perbincangan karena hari telah senja. Betul juga apa yang dikatakan oleh Nick Gibbons tersebut, sesuatu hal di dunia ini tentu ada efek positif dan negatif, ibarat sebuah pisau dapur, yang sehari-hari dipakai untuk memotong sayuran dan buah, namun kalau berada dipihak yang salah, dapat membunuh orang lain...

*   *   *

[caption id="attachment_149629" align="aligncenter" width="614" caption="Aksi remaja yang berfoto di wall raksasa Facebook"][/caption]

*   *   *

[caption id="attachment_149630" align="aligncenter" width="614" caption="Saat sesi tanya jawab yang berlangsung dengan hangat"][/caption]

*   *   *

[caption id="attachment_149631" align="aligncenter" width="614" caption="Seorang tokoh bersahaja dari perusahaan besar, dengan hanya memakai kaos, celana pendek dan sendal jepit!"][/caption]

*   *   *

- Kompasiana Dalam Pesta Sosial Media - Axis di Pantai Carnaval Ancol

*   *   *

Djembatan Lima, 19 Desember 2011 (01:20 wib) - Choirul Huda (CH)

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun