Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

The Revenant: Tertolong Sinematografi dan Totalitas Di Caprio

10 Februari 2016   06:40 Diperbarui: 10 Februari 2016   19:57 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

OKE, saya sudahi dulu sinopsisnya agar tidak jadi spoiler berhubung film ini masih tayang di berbagai bioskop di Tanah Air. Secara keseluruhan, saya harus jujur mengatakan, tidak ada hal baru dalam film ini. The Revenant bertema survival seperti yang banyak diperlihatkan insan Hollywood lainnya.

Namun, yang membuat saya kagum pada film berdurasi 156 menit ini karena dua hal: Sinematografinya yang sungguh memesona dan totalitas akting Di Caprio. Pantas jika film yang diproduksi 20th Century Fox ini mendapat 12 nominasi dalam Academy Awards ke-88.

Itu menandakan, The Revenant memang tidak hanya membuat penonton kagum, melainkan juga memikat juri Oscars. Sebab, dua pesaing terdekatnya, Mad Max yang diperankan Hardy hanya mendapat 10 nominasi dan The Martian (Matt Damon) tujuh nominasi.

Di antara 12 nominasi itu, saya menjagokan The Revenant meraih minimal tiga: Best Actor untuk Di Caprio, Best Director (Inarritu), dan Best Cinematography (Emmanuel Lubezki). Sebagai pencinta film, saya memiliki alasan jelas dengan mengenyampingkan faktor subjektif karena memang penggemar Di Caprio.

Pertama, menurut saya film ini memang dibuat agar Di Caprio memenangkan Oscars setelah tiga kali di-PHP sebagai Best Actor dalam The Wolf of Wall Street, Blood Diamond, dan The Aviator. Apalagi, di antara nomine tahun ini, tidak ada yang tampil lebih baik dibanding Di Caprio.

Faktanya, menurut saya pribadi, Damon terjebak nostalgia dengan film-film bertema penyelamatan, Michael Fassbender terlalu kaku untuk memerankan Steve Jobs, dan Bryan Cranston aktingnya kurang menggigit. Paling, yang menurut saya bisa merebut juri Oscars hanya Eddie Redmayne yang tampil ikonik dalam The Danish.

Jadi, 2016 ini kesempatan terbesar Di Caprio untuk mendapat Oscars setelah 10 Januari lalu memenangkan Golden Globe sebagai Aktor Drama Terbaik. Jika pria 41 tahun ini kembali gagal, entah kapan lagi bisa memenangkan penghargaan paling prestisius tersebut.

Selanjutnya, Best Director, secara logika Inarritu bisa mempertahankan pialanya. Itu jika melihat lima nomine seperti Adam McKay dengan The Big Short, Lenny Abrahamson (Room), Tom McCarthy (Spotlight), dan George Miller (Mad Max: Fury Road). Di antara empat rivalnya, nama terakhir yang mungkin bakal mengganjal Inarritu.

Terakhir, untuk sinematografi terbaik, sulit melepas dari Lubezki. Pasalnya, di tangan pria 51 tahun dan timnya ini membuat pemandangan dalam The Revenant mirip aslinya. Jujur, ini bukan film terbaik yang pernah saya tonton. Namun, The Revenant bisa dibilang sebagai film dengan sinematografi terindah yang pernah saya saksikan di bioskop.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun