Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menyaksikan Perpaduan Budaya Minang dan Jawa, di Museum Adityawarman

9 Oktober 2011   00:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:11 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_134672" align="aligncenter" width="590" caption="Museum Adityawarman, tampak dari depan"][/caption] Setelah sebelumnya, pada bulan februari lalu saya menulis tentang Kenangan Wisata ke Kawasan Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Yaitu di Bukit Lengkisau, Pantai Carocok, Jembatan Akar, Air Terjun Bayang Sani dan Air Terjun Timbulun. Kini saya kembali untuk mencoba menuliskan pengalaman saya selama berwisata di Sumatera Barat, sekaligus untuk bernostalgia, setelah beberapa waktu lamanya foto-foto saya tersimpan rapi dalam komputer tanpa terjamah sekalipun. Museum ini dinamakan sebagai Museum Adityawarman, karena mengingat jasa seorang Raja Minangkabau di abad XIV masehi. Raja Adityawarman yang berasal dari pulau Jawa, dan masih keturunan dari Raden Wijaya, Raja Majapahit. (Sumber: Wikipedia) Dalam sejarah, juga disebutkan bahwa Adityawarman yang mendirikan kerajaan bernama Malayapura, berbeda dengan kerajaan Dharmasraya. Karena Adityawarman mengangkat dirinya sendiri sebagai seorang Raja untuk melepas pengaruh Majapahit. Serta memindahkan pusat kerajaannya lebih kedalam ke daerah Pagaruyung, yang merupakan strategi menghindari langsung konfrontasi dengan Majapahit, yang pada masa itu sedang berambisi melakukan penaklukan wilayah-wilayah di antero nusantara, dibawah kendali Sang Mahapatih Gajah Mada. Karena jasa-jasanya tersebut, maka namanya diabadikan sebagai nama museum Adityawarman.

*     *     *

Dibangun tepat di jantung kota Padang, yaitu Kompleks lapangan Tugu, jalan Dipenogoro No 10, Padang. Di museum ini tersimpan sekitar 6000 koleksi, baik itu yang berasal dari Sumatera Barat sendiri, maupun pulau Jawa, atau beberapa daerah di nusantara. Di depan museum terdapat Taman Melati, yang dahulunya merupakan taman bermain warga kota Padang dan sekitarnya. Saat tinggal di Sumatera Barat saya sendiri sudah beberapa kali mengunjungi museum Adityawarman. Karena letaknya sangat dekat dengan tepi pantai (atau, Taplau dalam bahasa setempat) yang biasanya saya jadikan sebagai tempat melepas penat dan cuci mata. Juga karena dekat dengan pusat Kota, dan beberapa hotel ternama di Padang, seperti Bumi Minang, Inna Muara, atau Ambacang, yang sudah runtuh akibat gempa 2009 lalu. Sayangnya, waktu itu kalau malam hari, di depan museum ini dijadikan tempat mengumpul laki-laki hidung belang dan kupu-kupu malam, melalui perantara beberapa taksi yang mangkal tepat di depannya. Terakhir saya berkunjung adalah saat Idul Fitri 2009, atau sekitar seminggu sebelum kejadian gempa pada tanggal 30 September 2009, yang meluluh lantahkan kota Padang. Dan di museum ini pula, saya pernah mendapatkan kenangan manis dengan seorang gadis minang, yang hingga kini sangat sulit untuk dilupakan...

*     *     *

[caption id="attachment_134673" align="aligncenter" width="590" caption="Arca Aditywarman sebagai Bairawa atau Dewa-Raksasa"][/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_134686" align="aligncenter" width="633" caption="Prasasti yang ditemukan di pinggiran sungai Batang Hari, Sumatera Barat"][/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_134674" align="aligncenter" width="583" caption="Maket Candi Borobudur"][/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_134675" align="aligncenter" width="575" caption="Maket Candi Prambanan"][/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_134678" align="aligncenter" width="590" caption="Miniartur rumah Gadang  yang berada di Pagaruyung"][/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_134680" align="aligncenter" width="590" caption="Ruang adat Pelaminan khas Minang"][/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_134681" align="aligncenter" width="590" caption="Diorama Makanan tradisional khas Minangkabau"][/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_134683" align="aligncenter" width="590" caption="Silaturahmi dalam pernikahan"][/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_134689" align="aligncenter" width="633" caption="Diorama yang sangat Fantastis dan unik"][/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_134698" align="aligncenter" width="608" caption="Uups, ada Pesawat di Taman Melati..."][/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_134699" align="aligncenter" width="614" caption="Taman Melati untuk Taman Bermain Anak-anak Hingga Remaja"][/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_134700" align="aligncenter" width="614" caption="Patung Seorang Pejuang, tampak nyata apabila dilihat sekilas lekuk tubuhnya"][/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_134701" align="aligncenter" width="614" caption="Beberapa Gadis remaja sedang asyik berfoto dibelakang Museum"][/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_134691" align="aligncenter" width="553" caption="Budaya dari suku Mentawai, di seberang pulau Sumatera"][/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_134695" align="aligncenter" width="614" caption="Foto pasca terjadinya Gempa 2009. (Sumber: http://www.museum-adityawarman.com/index.php?option=com_content&view=article&id=54:museum-adityawarman-pasca-gempa&catid=8:kegiatan)"][/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_134693" align="aligncenter" width="614" caption="Di rumah, saya banyak mengoleksi beberapa souvenir Khas dari Minangkabau: Miniatur Ramah Gadang, dan Boneka Uda-Uni. Sebab untuk sekarang, hanya ini yang saya bisa lakukan untuk melestarikan dan mencintai budaya bangsa sendiri..."][/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_134694" align="aligncenter" width="614" caption="Menggabungkan Koleksi dari seluruh Nusantara: Jawa, Sunda, Minang, Jambi, Pontianak, Banjarmasin, dan dipadukan dengan luar negeri seperti gitar, drum serta mobil 4wd..."][/caption]

*     *     *

- Choirul Huda (CH)

____________________________________________________________________________________ Foto: Dok. Pribadi. Sumber: Wikipedia, Situs Resmi Museum Adityawarman. Note: Mengunjungi Museum di Berbagai Belahan Nusantara, Mengingatkan Kita Akan Cikal-Bakal Terbentuknya Negeri Ini... ____________________________________________________________________________________ Tulisan Wisata Lainnya: - Menelusuri Warisan Budaya Nusantara di Museum Wayang 2 - Menelusuri Warisan Budaya Nusantara di Museum Wayang I - Menikmati Jajanan di Bursa Kue Subuh, Pasar Senen - Rekreasi ke Monumen Nasional: Murah, Meriah dan Bermanfaat - Kenangan Wisata, ke Kawasan Pesisir Selatan - Sumatera Barat

*  *  *

Tulisan Sambungan Keliling Tempat Bersejarah: - Menelisik Arsip Sejarah yang Tersembunyi di Museum Gajah - Menyusuri Sudut Lorong "Gelap" di Museum Fatahillah

*  *  *

Tulisan Berkaitan Dengan Sumatera Barat: - Rocky Hotel Dalam Kenangan Bersama Gadis Minang - Maaf Cinta: Untuk "Saat Ini", Aku Sedang Menutup Diri... - Antara Aku, Kau, dan Si Kecil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun