Mohon tunggu...
Rodiyah
Rodiyah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/Guru

I am an animal lover. I love challenges

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Budaya Positif

13 Februari 2023   22:15 Diperbarui: 13 Februari 2023   22:21 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam lingkungan pendidikan yang sangat kompetitif saat ini, penting bagi sekolah untuk memfokuskan perhatian pada budaya positif sehingga peserta didik dapat menikmati proses belajar dan mengembangkan diri dengan baik. Penerapan budaya positif di lingkungan pendidikan memegang peranan yang sangat urgen dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan menyenangkan bagi para peserta didik. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melaksanakan budaya positif di sekolah, antara lain:

  • Membangun lingkungan  inklusif dan ramah: Lingkungan inklusif dan ramah akan membuat peserta didik merasa nyaman dan diterima, sehingga mereka dapat fokus belajar dan mengembangkan diri.
  • Mempromosikan toleransi dan kebersamaan: Peserta didik harus diajarkan untuk menghormati perbedaan dan menghargai pandangan dan keyakinan yang berbeda dari orang lain. Ini akan membantu mereka untuk bekerja sama dan bekerja bersama dalam lingkungan yang harmonis.
  • Mendukung peserta didik untuk mengejar impian mereka: Guru dan staf sekolah harus memberikan dukungan dan motivasi kepada peserta didik untuk mengejar impian dan cita-cita mereka.
  • Mempromosikan aktivitas positif: Menyediakan berbagai aktivitas positif seperti kegiatan olahraga, seni, dan budaya dapat membantu siswa mengembangkan minat dan keterampilan mereka.
  • Menjaga lingkungan yang sehat: Lingkungan yang  sehat akan membantu peserta didik untuk merasa nyaman dan fokus belajar.

Dengan melakukan tindakan-tindakan tersebut, budaya positif akan terus ditingkatkan dan diterapkan dalam lingkungan pendidikan, membantu peserta didik untuk belajar dan tumbuh secara optimal. Secara keseluruhan, pelaksanaan budaya positif dalam lingkungan pendidikan dapat membantu membangun lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi para peserta didik. Ini akan membantu mereka untuk berkembang dan mencapai potensi mereka sepenuhnya.

Budaya positif meliputi 6 hal yaitu, perubahan paradigma stimulus-respons, konsep disiplin positif, keyakinan kelas, pemenuhan lima kebutuhan dasar manusia, lima posisi kontrol dan segitiga restitusi. Perubahan paradigma stimulus-respon menekankan pada penekanan respon positif daripada respon negatif, seperti memuji dan memberikan apresiasi atas keberhasilan peserta didik, daripada memberikan teguran atas kegagalan mereka. 

Konsep disiplin positif menekankan pada pengembangan perilaku yang baik daripada hanya fokus pada memerangi perilaku buruk. Ini dapat dilakukan dengan memberikan pujian atau reward bagi peserta didik yang memiliki perilaku baik, dan mengarahkan mereka untuk memperbaiki perilaku buruk mereka. 

Keyakinan kelas melibatkan membangun rasa percaya diri dan keyakinan siswa di lingkungan belajar. Hal ini dilakukan dengan membantu siswa untuk menemukan kekuatan dan potensi mereka, dan memberikan mereka kesempatan untuk berbicara dan bekerja sama dalam kelas. 

Pemenuhan lima kebutuhan dasar manusia melibatkan memenuhi kebutuhan fisik, emosional, sosial, intelektual, dan spiritual siswa. Ini dapat dilakukan dengan memberikan mereka waktu untuk berkreasi dan bersosialisasi, mengajar mereka untuk mengatasi emosi dan memfasilitasi diskusi tentang isu-isu yang penting bagi mereka. 

Lima posisi control melibatkan memberikan kendali dan kepercayaan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Ini bisa dilakukan dengan memberikan mereka peluang mengambil keputusan dan membuat pilihan sendiri, dan memfasilitasi diskusi tentang topik yang mereka minati. Segitiga restitusi melibatkan membangun kembali hubungan yang rusak setelah terjadi konflik atau masalah. Ini dapat dilakukan dengan mengajar peserta didik tentang cara meminta maaf dan memaafkan, dan membantu mereka untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah.

Menciptakan budaya positif di lingkungan pendidikan membutuhkan kesadaran dan komitmen dari semua pihak, termasuk guru, peserta didik, dan pihak sekolah. Budaya yang positif diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memotivasi siswa untuk lebih baik, serta dengan memiliki budaya positif, lingkungan pendidikan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam membangun siswa menjadi individu dengan karakter baik serta memiliki perilaku positif sehingga dapat membantu siswa untuk meraih hasil belajar yang lebih baik serta membentuk pribadi yang berbudi pekerti luhur dan berkarakter.

Tujuan

Tujuan dari aksi nyata penerapan budaya positif di lingkungan belajar adalah untuk membentuk dan memperkuat budaya positif dalam lingkungan belajar sehingga para guru dapat mempraktikkan budaya positif dalam kegiatan belajar-mengajar mereka dan membentuk generasi pendidik yang berkualitas.. Beberapa tujuan spesifik dari aksi nyata penerapan budaya positif di lingkungan belajar antara lain:

  • Membuat motivasi dan semangat siswa dalam beajar meningkat
  • Meningkatkan rasa tanggung jawab dalam diri siswa terhadap proses belajar-mengajar.
  • Menciptakan iklim belajar yang nyaman dan menyenangkan.
  • Meningkatkan kepercayaan diri dan kreativitas peserta didik.
  • Mengurangi tingkat stres dan tekanan pada peserta didik.
  • Meningkatkan hubungan baik antar peserta didik dan guru.
  • Mengembangkan rasa saling memahami dan toleransi antar siswa yang berbeda latar belakang.
  • Membangun situasi dan kondisi belajar yang nyaman dan memfasilitasi pengembangan potensi siswa secara optimal.

Tolak Ukur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun