Mohon tunggu...
Roby Arman
Roby Arman Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa

Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Praktik Diplomasi Nabi Menjadi Contoh yang Tepat

3 Agustus 2020   14:18 Diperbarui: 3 Agustus 2020   14:07 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Praktek diplomasi yang sudah di praktekan oleh para nabi-nabi , seperti praktek diplomasi yang di lakukan oleh nabi Muhammad saw sebenarnya sangat dapat digunakan sebagai salah satu langkah strategis suatu negara untuk memajukan kerjasama nya dengan negara, karena dengan praktek diplomasi dan kebijakan luar negeri lah yang sangat berpengaruh dalam membantu negara jika ingin kerjasama atau hubungan nya dengan negara lain berjalannya lancar.

Praktek diplomasi adalah suatu teknik atau cara suatu negara agar bisa mencapai national interstnya dengan baik tanpa harus berperang atau konflik di antara negara. Praktek diplomasi ini tidak lain adalah bertujuan untuk membantu negaa itu sendiri sebagai wujud dari eksistensinya dalam melakukan hubungan dengan negara lain, Dengan praktek diplomasi pula bisa menyelesaikan suatu permasalahan dengan baik dan tepat. Maka suatu negara akan sangat terbantukan jika melakukan praktek diplomasinya baik dan sesuai dengan peraturan yang ada.

Dalam sejarah islam praktek diplomasi sudah sangat lengkap yang sudah di lakukan dan di praktekan  oleh nabi Muhammad saw. Beliau adalah teladan bagi semua manusia tidak hanya dalam praktek diplomasi yang di contohkan kan nya tapi banyak lagi selain praktek diplomasi, beliau adalah mansusia yang sempurna dalam alquran beliau di sebutkan bahwa  Nabi Muhammad  adalah insan kamil. 

Sosok manusia sempurna yang harus menjadi figur idola tidak saja bagi umat Islam tapi juga bagi non muslim. Itulah salah satu relevansi firman Allah yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam (QS Al-Anbiya 21:107) sehingga praktek diplomasi yang beliau contohkan sangat bisa di lakukan oleh negara-negara pada masa modern ini.

Dari sejumlah sejarah dan cara nabi dalam mempraktekan diplomasi tersebut tentu sangat berguna jika menjadi rujukan dan contoh untuk praktek diplomasi di era modern ini karena intinya system dan praktek diplomasi di sebuah negara tidak ada bedanya yang sudah di lakukan oleh nabi dulu Cuma untuk praktek dipomasi sekarang ini lebih mudah sarana dan prasana nya karena did dukung dengan fasilitas yang serba modern, akan tetapiu makna dan inti dari diplomasi pada zaman nabi sama dalam prakteknya walaupun banyak improvisasi.

secara tidak langsung ilmu diplomasi yang nabi peraktekan dulu sangat berperan bagi praktek diplomasi masa sekarang ini, nabi dari hal yang paling kecil sampai hal yang paling besar nabi contoh kan, karena beliau  Orang yang diplomatis akan mudah bergaul dengan siapa saja dan akan dipercaya orang untuk mengatasi suatu konflik antar individu. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki kecakapan diplomasi adalah figur pemersatu dan itulah yang terjadi pada Nabi sehingga pada zaman jahiliyah sebelum diangkatnya beliau sebagai Rasul, semua orang mencintai Nabi.

Ketika zaman rosulullah pernah terjadi sebuah konflik yang besar , orang-orang quraisy ketika itu akan saling bertarung dan saling membunuh demi bisa menaruh batu hajar aswad, yaitu ketika ka'bah di bongkar untuk renovasi, terjadi Konflik antara kepala suku Makkah tersebut sudah berjalan sekitar empat hari dan tiada satu pun yang mau mengalah. 

Juga, tiada satupun yang mampu memberikan solusi tepat saat dialog dan negosiasi mengalami jalan buntu.  Sehingga pertumpahan darah hampir terjadi. Ibnu Hisyam mengisahkan suku Quraish tinggal di seputar Ka'bah selama empat atau lima malam. Mereka berkumpul di masjid melakukan perundingan.

Setelah terjadi konflik tersebut beberapa hari kemudian ada seorang yang mengatakan peraturan siapa yang masuk duluan ke masjid maka dialah yang berhak untuk menaruh batu hajar aswad ke ka'bah, Ternyata yang masuk pertama adalah Rasulullah. Saat melihat Nabi, mereka pun rela nabi Muhammad menjadi penaruh batu hajar aswad tersebut karena beliau terkenal sifat kejujurannya.

Setelah beliau menjadi orang yang pertama masuk masjid dan menjadi yang berhak atas peketakan batu hajar aswad, beliau di sinilah memperaktekan diplomasinya untuk meredakan sebuah konflik yaitu dengan cara , meminta  kain." Lalu Nabi meletakkan Hajar Aswad pada kain itu, dan berkata: Setiap kabilah memegang sisi kain dan mengangkat bersama." Saat sampai di tempatnya, Nabi meletakkannya dengan tangannya sendiri.

Dari sini maka praktek diplomasi yang di lakukan oleh nabi sangat bisa sekali di jadikan contoh bagaimana cara melakukan dan menyelesaikan masalah dengan diplomasi yang baik dan benar sehingga tidak terjadi konflik lagi. Sehingga jelas praktek diplomasi nabi Muhammad ini tidak hanya ingin menyelesaikan konfliknya akan tetapi di situ ada nilai dan tujuan yang sebenarnya yaitu nabi dalam praktek diplomasi nya ingin mengajarkan arti kebijaksanaan, kejujuran dan rahmatan buat semua nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun