Mohon tunggu...
Roby Irzal Maulana
Roby Irzal Maulana Mohon Tunggu... Penulis -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Premanisme Menguasai Indonesia?

11 April 2016   11:36 Diperbarui: 12 April 2016   09:23 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Premanisme"][/caption]

Premanisme adalah masalah sosial bangsa Indonesia yang tidak dapat di berantas, bahkan fenomena premanisme ini seperti halnya jamur dimusim hujan, perkembangannya dari tahun ketahun cukup banyak dan pemerintah terkesan setengah hati untuk memberantas penyakit masyarakat ini. Preman seperti halnya dinegara-negara lain yang memiliki preman versi mereka sendiri seperti Yakuza di Jepang, Triad di Cina, Mafia di Italia, Favelas Gengster di Brazil dll. Premanisme memang berkembang dinegara-negara tersebut pasca perang dunia kedua, karena pada saat itu pemerintahan dinegara-negara tersebut memang fokus menata pembangunannya. apalagi negara-negara yang mengalami kerusakan parah pasca perang hal tersebut yang menimbulkan banyaknya penyakit sosial.

Seperti halnya di Indonesia premanisme sangat pesat perkembangannya di tahun 1970an, saat itu negara benar-benar mengalami kewalahan dalam menanggulangi penyakit sosial tersebut, bukannya tidak mampu pemerintah Indonesia pada saat itu untuk membasmi kelompok premanisme namun pemerintah disibukkan dengan hal-hal lain, seperti kerusuhan ataupun gerakan-gerakan separatis didaerah-derah seingga pemerintah Indonesia pada saat itu belum terfokus dengan isu premanisme.

Pada puncaknya pemerintah orde baru saat itu di tahun 1980an melakukan program pembersihan penyakit masyarakat khususnya premanisme dengan melibatkan kopasus. program ini sering disebut petrus alias penembak misterius, pembantaian premanisme ini dilakukan di serentak diseluruh Indonesia, model eksekusinya juga sama seperti apa yang dilakukan Cina, Italia dan Amerika yaitu ditembak ditempat dan dibantai. memang terlihat sadis namun hasilnya sangat efektif, angka kejahatan langsung turun 90 % namun hal tersebut malah menjadi catatan kelam pemerintah orde baru. mengapa membrantas premanisme malah menjadi hal yang salah? hal tersebut disesabkan karena adanya Hak Asasi Manusia, penerapan HAM di Indonesia memang cukup kebablasan.

Di Amerika sendiri negara yang jelas-jelas membuat HAM malah membantai habis para preman di negara adidaya tersebut tanpa mamandang HAM, conthnya pembantaian anggota mafia New York dan para anggota geng Sicilia yang terkenal kebal hukum, ditangan penegak hukum Amerika mereka dibantai habis hingga akar-akarnya, bahkan karena keberhasilan Amerika menghancurkan para preman di negaranya sendiri, Amerika juga dimintai oleh negara-negara tetangga untuk membantai dan membumi hanguskan premanisme dengan cara agresi militer. premanisme internasioanl yang berhasil dibantai yaitu Favelas Gengster di Brazil, Colombia Drug Gankster, hingga mafia mexico.

Keberhasilan Amerika membumi hanguskan akar premanisme juga diikuti oleh Cina pada tahun 1970an Cina mengeksekusi 1 juta premanisme di negaranya bahkan Cina adalah negara tersadis dalam proses eksekusi premanisme ini. mereka menembak dan mengikat seluruh anggota Triad di jalan-jalan ramai tanpa melalui proses hukum mereka langsung ditembak tepat dikepala, karena dengan cara seperti itu akan memberikan efek psikologis agar masyarakat Cina tidak mau kembali terjun kedunia premanisme.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? pemberantasan premanisme hanya terhenti di masa orde baru, karena memang pendukum HAM ini sangat politis, tidak seperti halnya dinegara yang maju. penggunaan HAM di Indonesia memang masih kurang tepat dan lebih cenderung ngawur, jangan kan untuk menghukum premanisme untuk menghukum koruptor saja pemerintah Indonesia selalu mengatas namakan HAM jadi kejahatan di Indonesia dewasa ini semakin tumbuh subur dan tidak dapat dikendalikan. 

Pemberantasan preman dewasa ini hanya sekedar gerakan yang asal-asalan, para premansisme di tangkap kenmudian hanya didata, jika mereka berulah mereka akan dipenjara paling hanya hitungan bulan, membunuh pun juga hanya hitungan tahun, premanisme dan kejahatan memang sepertinya dipelihara oleh negara, bukannya orang miskin yang dipelihara, malahan preman...hehehe sungguh ironis memang keadaan negara ini, mungkin sudah sangat bobroknya mental dan moral para pemimpin bangsa saat ini sehingga tidak tahu mana yang benar mana yang salah, bagaimana mau membangun bangsa, memberantas korupsi, memberantas ketidak adilan, jika takut dengan PREMAN.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun