Mohon tunggu...
Wong Ndeso N -City-Guy
Wong Ndeso N -City-Guy Mohon Tunggu... lainnya -

Pengagum orang2 pandai.\r\n\r\nGw nulis utk melanjutkan pena lu,\r\nBcoz i still love u.\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penyeksaan dan 'Diperkosa' setiap hari

24 Februari 2015   01:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:38 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Temenku, Sumiati, nelponku, menangis karena terseksa. Dia rasa kayak diperkosa setiap pagi dan setiap malam. Dia menyesal banget.

Dia baru menikah satu bulan yang lalu. Laki itu adalah pilihan ibunya dan keluarganya. Dia tidak mencintai laki itu. Dua berkebaoab dengan laki itu 2 bulan yanf lalu sewaktu kerja di Bali. Laki itu nelpon dan rayu dia setiap hari. Dia sedikit tertarik dengan  mulut manisnya, dan hartanya.

Sewaktu dia masih pacaran nelpon dengan, aku sudah nasehatin dia: jangan terburu-buru nikah; harus kenal betul2 dulu. Namun, dia berkeras mau menurutin ibunya, dan nikah laki ya ng todak dicintainya.

Selepas selesai pernikahan dan hidup bersama, dia baru netul2 kenal suaminya yang dah buka topeng. Dulu pacaran nelpon 1 bulan, laki tu banyak pakai topeng, berpura-pura dan berlakon.

Dia disuruh keras macam maud, ma cam hamba. Dia harus jaga anak tirinya yang usya 1 tahun. Kemas rumah, masak, cucu pinggan, cuci baju. Kalau dia lambat mengerjakan sesuatu kerja, doa dimaki hamun oleh suaminya.

Di ranjang, suaminya hanta memenuhi nafsu sendiri, kasar dan tidak romanntis, dia rasa diperlakukan seperti PSK, macam hamba seks. Dia tidak nisa rasa kasih sayang yang dia harapkan. Ternyata suaminya nasih cinta sayabng pada isrey pertama  yang sudah kabur. Ternyata suaminya selalu terkenang dan rindu pada istri pertama. Sumi selalu mena ngis bila terpikir hakikat ini. Dua menyesal banget.

Dulu, Sumi selablu saja bersama smartphone nya. Dia suka chatting dengan saudara dan temen2nya di Hakarta, Bali dan luar negeri. Sekarang, suaminya melarang dia internetan, larang dia online chatting. Dia sungguh tidak puas hati dengan suaminya yang menyekat kebebasan dia main smartphone.

Sumi cerita, ada satu kali, sewaktu suaminya pergi ke kebun, dia curi2 internetan dan online chatting. Tiba2 suaminya pulang, nampak Sumi main smartphone. Suaminya menjadi marah dan ganas, lansung rebut smartphone tu, dan buang ke dalam bak di kamar mandi. Sumi sedih banget...smartphonenya rosak.

Nasib baik smartphone itu bisa dibaikin toko hp. Ongkos repair 400 ribu. Banyak data yang hilang karena smartphone itu mesti di-reset.

Sumi menyesal banget dengan pernikahan ini.

Tapi apa daya nya? Dia hanya bisa mengeluh, merintih, menangis...

Ibunya hanya bisa mengucap, "Sabar, nak."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun