Mohon tunggu...
Robi WiliamSupendi
Robi WiliamSupendi Mohon Tunggu... Buruh - buruh harian lepas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

buruh harian lepas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Rendahkan Institusi Negara

28 Mei 2019   15:58 Diperbarui: 28 Mei 2019   16:23 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sikap tegas kembali ditunjukan oleh Presiden Joko Widodo. Kali ini, Presiden angkat suara mengenai pernyataan Ketua Tim Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Bambang Widjojanto (BW) soal rezim korup ketika melaporkan gugatan Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Jokowi pun memperingatkan mantan pimpinan KPK itu untuk tidak sembarangan dalam menuding. Menurutnya, sangat tidak baik apabila ada seseorang yang merendahkan suatu institusi negara, apalagi sekelas MK.

Tak berlebihan peringatan Jokowi tersebut. Sebab, ucapan dari BW itu dikhawatirkan justru menghilangkan kepercayaan publik pada kerja lembaga terkait.

Padahal, sebuah lembaga negara dibentuk berdasarkan konstitusi dan tata negara agar memiliki sebuah kepercayaan (trust) dari publik, sehingga jangan sampai direndahkan dilecehkan seperti itu.

Presiden petahana versi rekapitulasi KPU itu pun menekankan, seluruh warga negara harus mendukung seluruh lembaga negara yang bekerja untuk mengawal proses konstitusi.

Ia mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak melecehkan martabat dari lembaga pengawal konstitusi tersebut. Mengingat, MK lahir dari seluruh aspirasi ketika perjuangan Reformasi tahun 1998.

Kita tentu saja sepakat dengan pernyataan Presiden Jokowi ini. Sebuah lembaga negara memang tidak semestinya dilecehkan dan direndahkan oleh warganya sendiri.

Dengan begitu, pernyataan BW di atas cukup salah alamat. Meski mengaku advokat senior, ternyata dia tak memahami semangat adanya MK dan reformasi dulu. Seperti itu kok mau memenangkan calonnya di MK, mimpi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun