Mohon tunggu...
Robi WiliamSupendi
Robi WiliamSupendi Mohon Tunggu... Buruh - buruh harian lepas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

buruh harian lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Gubernur dan Kader PKS Akui Kemenangan Jokowi

23 April 2019   12:02 Diperbarui: 23 April 2019   12:08 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sinyal kemenangan pasangan Joko Widodo dan KH. Maruf Amin semakin menguat. Selain dari perhitungan suara di KPU, hal itu juga datang dari tokoh-tokoh oposisi yang menunjukan adanya pengakuan.

Baru-baru ini, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno meminta siapa pun Presiden RI terpilih nanti tak pilih kasih kepada daerah. Maksudnya, Presiden 2019-2024 tidak boleh melupakan daerah yang tak memenangkan sang presiden.

Bagi kader PKS tersebut, pemimpin yang terpilih adalah pemimpin Indonesia. Proses dukung-mendukung selama pemilu sudah selesai. Oleh karenanya, jangan anak tirikan daerah yang tak mendukung.

Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa dirinya sudah sangat jelas mengakui kemenangan Jokowi-Maruf. Sebab berdasarkan hasil hitungan quick count Jokowi-Ma'ruf kalah telak di Sumbar, namun menang dalam skala nasional.

Bisa jadi pesan tersebut disampaikan karena dirinya khawatir jika Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden terpilih nanti akan memberikan perlakuan berbeda terhadap masyarakat Sumbar yang tidak mendukungnya.

Selain itu, Irwan Prayitno yang merupakan pentolan oposisi itu, juga mengimbau Gubernur Sumbar agar masyarakat bersabar dan menunggu hasil resmi KPU. Sekali lagi ini menunjukkan bahwa pihaknya tidak mendukung klaim kemenangan yang dilakukan Prabowo.

Sebagai bagian dari koalisi, Gubernur dari PKS ini justru menunjukkan sikap yang bijak dan tidak gegabah, serta mempercayakan hasil perhitungan suara kepada KPU.

Tidak seperti Prabowo yang memilih untuk menolak hasil quick count sejumlah lembaga survei, tetapi justru menjadikan hasil real count internal partai untuk mengklaim kemerangan. Padahal kita tahu, metodologi dan hasil perhitungan itu tidak bisa mereka umumkan ke publik.

Diakui atau tidak, hasil quick count akan mendekati hasil real count KPU. Hingga saat ini, kedua perhitungan tersebut masih mengunggulkan Jokowi-Maruf Amin. Karenanya, kemungkinan besar pasangan 01 itu akan memenangkan kontestasi pada Pilpres 2019 ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun