Mohon tunggu...
Robith Addian
Robith Addian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mencoba Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Menjaga Kesehatan Anak dan Remaja di Masa Pandemi

24 November 2020   15:10 Diperbarui: 24 November 2020   16:16 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penyakit Covid-19 cukup mempengaruhi tatanan kesehatan dan ekonomi secara mendunia, termasuk permasalahan gizi pada anak. Meskipun telah ada fokus pada peningkatan kesehatan pada masa kanak-kanak dalam jangka pendek, angka kekurangan gizi pada anak juga cenderung meningkat disebabkan oleh adanya pandemi dan dampaknya terhadap kemiskinan, cakupan sektor-sektor penting dan akses ke makanan bergizi yang sesuai.


 Sektor-sektor utama yang berisiko runtuh atau berkurangnya efisiensi setelah Covid-19 termasuk sistem pangan, permasalahan sosial serta layanan dan akses kesehatan anak yang memadai. Kesehatan global dan peningkatan kekurangan gizi harus diperhatikan oleh pemerintah untuk mengatur ulang strategi dan memprioritaskan kembali investasi kesehatan  di masa pandemi ini.


Melihat kebelakang sebelum pandemik, Indonesia sudah memiliki 7 juta anak yang mengalami stunting yang membuat Indonesia menduduki peringkat kelima di dunia dengan balita stunting terbanyak. Stunting merupakan suatu kondisi pada anak yang memiliki kekurangan tinggi badan jika diukur dengan usianya yang diukur sesuai standar WHO. Stunting adalah permasalahan gizi kronik yang penyebannya bisa dari ibu atau perkembangan anak. Anak yang mengidap stunting akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal di masa yang akan datang.


Hal ini memprihatinkan karena di masa pandemi ini, ketahanan tubuh seseorang akan diuji untuk bisa menghindari terinfeksi Covid-19. Anak yang mengalami kekurangan gizi akan mengakibatkan tubuhnya rentan terpapar penyakit. Permasalahan gizi buruk dan stunting masih menjadi prioritas yang harus diatasi secepatnya. Hampir seluruh wilayah Indonesia mengalami masalah ini dan tidak hanya terjadi pada kelompok ekonomi kebawah tetapi juga pada masyarakat ekonomi menengah keatas.


Meskipun kelompok orang tua lebih rentan dari anak-anak dalam mengalami risiko kesehatan akibat infeksi Covid-19, anak-anak di Indonesia berpotensi menerima dampak berat akibat timbulnya dampak sekunder yang ada pada jangka pendek maupun jangka panjang. Direktur Eksekutif UNICEF mengingatkan pemerintah agar sadar bahwa anak-anak adalah korban yang tidak terlihat akan adanya dampak jangka pendek dan panjang terhadap kesehatan, kesejahteraan, perkembangan, dan masa depan anak.


Risiko menular pada anak bisa berasal dari keluarga, lingkungan atau ketika melakukan aktivitas di luar rumah. Anak-anak dan remaja perlu diperhatikan lebih kesehatannya karena sedang mengalami masa pertumbuhan penting dalam hidupnya. Maka dari itu puskesmas berperan penting dalam menjalankan pengawasan dan pemeriksaan untuk memutuskan rantai penularan.


 Puskesmas Paron kabupaten Ngawi bekerja sama dengan petugas Posyandu dusun Kalang dan Mahasiswa KKN DR 75 UIN Walisongo mengadakan Pemeriksaan Kesehatan Anak dan Remaja sebagai bagian dari mengontrol kesehatan dan tubuh kembang anak usia sekolah dan remaja. Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu dusun Kalang. Sasaran pesertanya yaitu anak-anak usia sekolah dan remaja di dusun Kalang.


Pemeriksaan yang dilakukan meliputi kesehatan badan, tinggi badan, berat badan, kesehatan penglihatan dan pendengaran, tensi, kadar gula darah dan kesehatan umum lainnya. Pelaksanaan penjaringan kesehatan tentu saja mengutamakan kesehatan dan keselamatan anak dan tenaga kesehatan dengan dipertimbangkan risiko penularan Covid-19.


Pelaksanaannya dilakukan dengan pengaturan jadwal, jaga jarak, menggunakan masker, pemeriksaan di ruangan dengan ventilasi yang baik dan petugas kesehatan menggunakan APD sesuai standar. Waktu pemeriksaan juga dilakukan dengan waktu singkat dengan cara peserta mengisi status kesehatan di formulir yang telah disediakan sebelum di lakukan pemeriksaan langsung  oleh petugas kesehatan.


Masa Pandemi ini telah menjadikan dunia masuk ke dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, melawan virus yang mungkin akan dihadapi untuk waktu yang lama. Menjaga kesehatan dan gizi anak-anak yang rentan merupakan respons kebijakan utama dan harus didasarkan pada yang telah berhasil, sehingga peningkatan kelangsungan hidup serta kesehatan dan gizi anak-anak bisa optimal. Hal ini akan menjadi pendorong yang sangat penting, tidak hanya terfokus pada Covid-19 tetapi juga perlindungan kesehatan global secara keseluruhan dan peningkatan gizi pada anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun