Mohon tunggu...
Robin Syaifuddin
Robin Syaifuddin Mohon Tunggu... Seniman - CEO dan Founder Komunitas Indonesian Z Generation

Pemuda yang antusias terhadap pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Post-traumatic Growth: Bangkit dari Kepahitan dalam Hidup

28 Januari 2023   00:22 Diperbarui: 28 Januari 2023   00:33 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Suzanne D. Williams, Unplash.com

Dalam perjalanan hidup memang penuh berbagai macam sesuatu hal yang tidak terduga, layaknya seperti minuman yang manis namun bisa membahayakan, pahit yang menyehatkan.

Bagaimana perasaanmu gengs, apakah kamu pernah mengalami suatu kondisi yang mana kamu merasa sakit? Ataupun merasa pahitnya kehidupan yang dijalani saat ini?

Terkadang kita pernah mengalami yang namanya trauma, baik trauma dari tingkatan terendah hingga tertinggi. Namun dibalik hal tersebut, tahukan kamu bahwa trauma seperti duri yang menusuk kaki. Apabila kamu merasa sakit tertusuk duri, lantas dapatkah kamu bertahan untuk selamanya terus berjalan dengan duri tersebut?

Tentunya dari kronologi diatas bahwa saya sebutkan, perlu adanya usaha untuk mencabut duri tersebut. Sakit sih rasanya kalau gak dicabut, apalagi kalau buat ngelakuin hal ini dan itu, gaenak banget pokoknya yaa.

Untuk mengetahui cara mencabutnya, disini ada istilah Post-traumatic Growth yaitu keadaan yang mana kita dapat bangkit atau bertumbuh dengan trauma yang kita alami untuk menjadi versi lebih baik dari sebelumnya. Kalau liat film ataupun cerita gitu, pernah denger gak sih kalau biasanya orang yang dibully atau orang yang ngerasain pahitnya hidup tiba-tiba di ending akhirnya dia yang jadi pemenang gitu kan. Inilah yang akan kita perdalam lagi buat nambahin wawasan kalian terkait kesehatan mental.

Mental setiap orang itu tidak sama, dan keadaan seseorang atau privillage yang dimiliki juga berbeda. Tetapi dengan mengetahui hal ini, setidaknya kalian akan belajar untuk lebih baik dan kuat dari sebelumnya. Balik ke topik duri tadi, ntah duri itu besar atau kecil, seperti masalah yang sedang kalian alami. Artinya, untuk bisa mencabut duri tersebut kalian harus mengetahui dan menyadari masalah apa yang sedang kalian alami. Mungkin yaa, tidak secepat itu untuk mengetahui keadaan diri sendiri, cobalah merenung dan berpikir sejenak apa yang terjadi dengan mu, hitunglah seberapa besar masalah tersebut.

Jika sudah mengetahui masalahnya, selangkah lebih maju untuk kalian. Coba lihat bagaimana scenario pada film yang tokoj utamanya dalam keadaan terpuruk tadi, apakah dia hanya berdiam diri? Tentu tidak. Beranjak adalah caranya, bagaimana untuk beranjak jika kita belum memiliki semangat ataupun motivasi? Dirimu adalah kuncinya.

Yakini bahwa kamu mampu, bahwa kamu percaya betapa berharganya waktu hidup yang telah disia-siakan untuk menangis. Dirimu adalah pahlawanmu, seorang pahlawan tidak lemah, sugestikan kepada dirimu bahwa kamu memang memiliki kekuatan, lantas mengapa kamu menyerah begitu saja?

Bangkit, mulai bergerak dan keluar dari kamarmu, lihat betapa indahnya alam bekerja. Banyak hal yang tidak terduga dapat terjadi. Kamu perlu dukungan sosial, namun sebelum mendapatkannya, berikan dukungan penuh terhadap diri sendiri terlebih dahulu baru orang lain akan mendukungmu.

Kamu perlu lingkungan baru, yang mana kamu bisa mengekspresikan diri untuk percaya diri dengan kekuatanmu. Kamu juga perlu teman baru, mulailah terbuka namun bukan mudah percaya. Lakukan secukupnya dan nikmati indahnya dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun