Mohon tunggu...
Abdurobi Muzaqi
Abdurobi Muzaqi Mohon Tunggu... Freelancer - Muzaqi

Bukan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kosong

23 November 2017   03:19 Diperbarui: 23 November 2017   04:00 10005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kurangkum segelintir hampa yang terekam dalam diam

Menyergap asa yang tak kunjung padam

Dia, yang kusebut sang kosong

Tertancap kuat dihatiku yang merongrong

Mendekap, memenjara, dan mengikat

Betapa nyaman ia menetap 

Lelah, entah berapa lama aku dipeluknya

menimang-nimang nya terperkosa

Hai, kosong...

Aku tahu kau bosan menari-nari di ragaku

Menggeliat tanpa semangat di nadiku

Maka kuijinkan kau mengganti namamu

Datangkanlah...

Datangkanlah suatu isi untuk mengusirmu sendiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun