Mohon tunggu...
Robi Firnando
Robi Firnando Mohon Tunggu... Penulis - Man Jadda Wajada

Tidak ada balasan kebaikan selain kebaikan pula (Ar-Rahman: 60)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jambi Sudah Siap Sekolah Tatap Muka?

24 September 2021   07:30 Diperbarui: 24 September 2021   07:50 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

24 September 2021 - Kunjungan kerja Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, selama dua hari, yakni 21-22 September 2021 di Provinsi Jambi lalu memberikan angin segar bagi Provinsi Jambi khususnya dalam dunia pendidikan. Pasalnya, sejak saat virus corona diumumkan dapat menular antar manusia, sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di liburakan dan mengharuskan proses belajar mengakar dilakukan secara daring (online) atau belajar dari rumah.

Tidak terasa kini sudah satu tahun lebih kita berada ditengah-tengah dan bahkan telah bersama-sama dengan virus corona, hal ini sungguh sangat menyedihkan bagi kita tak terkecuali bagi dunia pendidikan. Kedatangan Mendikbudristek beberapa hari lalu di Provinsi  Jambi memberikan kabar bahagia bagi dunia pendidikan di Provinsi Jambi, sebagaimana yang disampaikannya.

"Hari ini adalah hari yang berbahagia bagi dunia pendidikan Jambi. Kita menyaksikan ribuan PTK telah divaksinasi. Begitupun dengan adik-adik pelajar dan warga sekitar sekolah," kata Nadiem. 

Namun, setelah cukup sekian lama dunia pendidikan di Jambi melakukan pembelajaran melalui daring (online) dengan menyisakan berbagai macam kendala yang tidak hanya sebatas kuota dan media belajar saja tetapi semangat belajar pelajar yang selama ini sudah terbiasa dengan tatap muka kini semua sudah hampir terbiasa dengan virtual (online).

Kini Provinsi Jambi mendapatkan lampu hijau dari bapak Mendikbudristek, Nadiem Makarim. Dalam kunjungannya beberapa hari lalu, beliau juga mengingatkan bahwa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang berkepanjangan dapat berdampak negatif dan permanen yang bisa menyebabkan anak-anak Indonesia sulit mengejar ketertinggalan.

Menteri Nadiem juga menyebut, bahwa dampak tersebut antara lain dilihat dari aspek putus sekolah, penurunan capaian pembelajaran, dan kesehatan mental serta psikis anak-anak, di mana semuanya bisa menjadi risiko yang lebih besar.

"Kami mohon sekali kepada pemerintah daerah untuk menyelamatkan anak-anak kita dari learning loss dan agar sekolah-sekolah bisa menerapkan PTM terbatas sesuai dengan SKB Empat Menteri," tuturnya.

Dari apa yang pak Menteri Nadiem sampaikan,  lantas sudah siapkah Jambi melaksanakan sekolah tatap muka? Tentu, dalam hal ini perlu dukungan dari berbagai aspek agar rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Jambi dapat terlaksana dan berjalan dengan baik walaupun masih dengan harus mengikuti aturan-aturan yang ada seperti untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Selain sudah rindu dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah di Provinsi Jambi, ada beberapa hambatan lain yang harus dan siap oleh guru sebagai pengajar sekaligus pendidik hadapi dari pelajar yaitu perubahan prilaku dan sikap. Mengapa demikian?

Mengingat pembelajaran selama pandemi ini yang mana mengaharuskan para pelajar untuk belajar dari rumah tentu dalam hal ini perubahan pada prilaku dan sikap pelajar jauh berbeda dari yang biasanya pembelajaran dilakukan selama ini dengan tatap muka kini para pelajar sudah hampir terbiasa dengan virtual (online). Diantara perubahan pada prilaku dan sikap tersebut ialah, pelajar bisa saja mungkin lebih lambat dalam menangkap dan memahami pelajaran yang diberikan dan pelajar masih terbiasa dengan kurangnya pengawasan langsung oleh guru selama ini, sehingga perubahan sikap pelajar kepada guru juga bisa berubah, mungkin yang selama ini pelajar dirasa penurut kini menjadi agak sedikit lambat dan kurang tanggap.

Namun, hambatan-hambatan yang ada dirasa masih bisa untuk diatasai khususnya bagi pengajar (guru). Tidak hanya bagi pelajar saja yang sudah sangat merindukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetapi hal serupa juga berlaku bagi para pengajar-pengajar, mengingat bagi para pengajar tidak ada yang lebih bahagia saat disekolah selain bertemu dan melihat langsung berbagai macam tingkah dan prilaku para pelajar di sekolah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun