Mohon tunggu...
robi fikra
robi fikra Mohon Tunggu... Guru - sedang belajar menulis

Sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling kuat namun sekaligus menjadi hambanya yang paling lemah. Manusi hendaknya membuat dirinya bermanfaat untuk sesamanya dan juga sekitarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa dan Harapan

17 Juni 2021   00:05 Diperbarui: 17 Juni 2021   00:01 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mendekatimu merupakan naluriku. Kemudian kamu berpura-pura tidak peduli dan menjauhiku. Padahal aku yakin sekali dalam hatimu berkata "aku tidak bisa jauh darinya,dan aku sangat peduli padanya".

Itu mungkin hanya perasaanku saja atau sekedar harapanku saja. Hingga saat ini aku tidak pernah berfikir buruk tentangmu. Selalu merasakan kamu ada di dekatku. Melihatku  dari kejauhan. Menerangi dalam kegelapan.  Membersamai di saat kesepian.

Tapi apa boleh buat, semua yang aku bayangkan hanya sebatas angan, berandai-andai denganmu saja. Aku ingin sekali melengkapi kekuranganmu, menjadi yang tersakiti dalam bahagiamu, menjadi  terluka dalam kecewamu dan menjadi derita dalam air matamu.  

Kini harapanku sudah menjadi doa, dan kenyataan yang di tunggu akan segera tiba. Semua bergantung padamu. Memilih untuk mengabulkan doa ku. Atau tetap menjadi harapanku.

By : Mr Fikra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun