Jakarta, -Â Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) 2021 yang telah berjalan mengundang klaster baru Covid-19 di Jawa Tengah yang menyasar 90 siswa di Purbalingga. Atas kondisi tersebut Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni minta untuk para stakeholder menelusuri sumbernya dan segera melakukan evaluasi sebagai bentuk upaya-upaya penanganan.
"Sekolah yang menjadi klaster baru Covid-19 harus mampu menelusuri sumbernya agar tidak meluas dan berbahaya, dan ini harus dijadikan pelajaran untuk sekolah-sekolah lainnya." Tutur Sylviana Murni.
Lebih lanjut, Senator asal Dapil Provinsi DKI Jakarta itu juga menyampaikan agar kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi para stakeholder terkait, agar terdapat upaya-upaya penanganan mitigasi yang cepat, tepat, dan tanggap.
"Segera evaluasi dan lakukan upaya-upaya penanganan yang cepat, tepat, dan tanggap."
Perempuan yang akrab disapa Mpok Sylvi ini juga menilai adanya penyebaran di lingkungan sekolah menjadi hal yang sebelumnya telah diprediksi. Oleh sebab itu, pelaksanaan pembelajaran tatap muka perlu disertai dengan kesiapan dan penerapan protokol Kesehatan.
Sebagai informasi tambahan, ribuan siswa dan guru terkonfirmasi positif COVID-19 saat pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dilakukan.
Disebutkan, ada 1.296 sekolah yang tercatat per 20 September menjadi klaster baru COVID-19 sepanjang PTM. Kasus positif Corona terbanyak berasal dari lingkungan sekolah SD, dengan 6.908 siswa positif COVID-19.