Mohon tunggu...
Robiah Ramadhani Syarief
Robiah Ramadhani Syarief Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Stiba Arrayah

Selalu Istiqomah di jalan nya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jilbab Akhir Zaman

16 Maret 2021   16:19 Diperbarui: 16 Maret 2021   16:40 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kewajiban penggunaan jilbab bagi kaum muslimah menuai banyak kontroversi dari berbagai kalangan masyarakat. Pendapat bahwa jilbab merupakan budaya arab juga kerap muncul dari pihak yang kontra dengan wajibnya hukum menggunakan jilbab.

Ulama sepakat bahwa batasan aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah, telapak tangan, dan kedua telapak kaki. Berbeda dengan ketika berhadapan dengan mahramnya, menurut Syafi'iyyah aurat perempuan adalah sama dengan laki-laki yaitu antara pusar sampai lutut. Dalam Al-Qur'an perintah penggunaan jilbab

"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Quran surah Al-Ahzab : 59

Menutup aurat menjadi wajib karena saddual-dzar'ah, yaitu menutup pintu ke dosa yang lebih besar. Oleh karena itu, para ulama telah sepakat mengatakan bahwa menutup aurat adalah wajib bagi setiap perempuan dan laki-laki Islam. Khusus bagi kaum perempuan, kewajiban ini akan terlaksana dengan memakai jilbab (busana muslimah). Jadi, memakai jilbab (busana muslimah) adalah wajib bagi setiap pribadi muslimah.

Di zaman sekarang ini, banyak sekali kaum perempuan yang memakai jilbab tapi tidak sesuai syariat seperti memakai celana ketat atau baju ketat yang memperlihatkan lekuk tubuh. Menurut saya, semua itu terjadi akibat kuarangnya pemahaman bagaimana memakai jilbab yang benar menurut syariat dan ada juga yang sudah mengetahui bagaimana memakai jilbab yang benar tapi belum menjalankanya dengan alasan belum siap karena akhlaknya belum baik. Padahal sudah jelas Allah mewajibkan kaum perempuan untuk memakai jilbab tanpa melihat akhlak seseorang apakah baik atau buruk.

Menurut saya, hal-hal yang bisa dilakukan untuk menanamkan pemahaman atau kesadaran kaum perempuan masalah jilbab dengan memberi pemahaman untuk apa berjilbab manfaatnya apa dan apa akibatnya jika tidak menggunakan jilbab. mungkin pemahaman tersebut bisa mulai sejak dini yang dimana sejak sekolah dasar diwajibkan untuk memakai jilbab bagi yang beragama muslim. Bukan anak disekolah saja tapi peran orang tua juga sangat penting dalam hal ini karena madrasah pertama bagi anak yaitu orang tua dirumah.

Berjilbab dan menutup aurat bukan jaminan tidak pernah berbuat dosa, akan tetapi dengan menutup aurat sudah pasti mengurangi dosa, minimal telah menggugurkan dosa kewajiban menutup aurat.

Seorang wanita berjilbab melakukan dosa atau sebuah pelanggaran, itu bukan karena salah jilbab nya, melainkan karena akhlaknya. Berjilbab adalah murni perintah Allah

Untuk wanita muslim yang telah baligh tanpa memandang akhlaknya baik atau buruk.

"Sesungguhnya apabila wanita sudah mendapatkan haidh (yakni telah melewati usia kanak-kanak) maka yang layak untuk di lihat darinya hanyalah ini dan ini saja, Rasulullah mengisyaratkan pada wajah dan kedua telapak tangannya".

( Hadist Riwayat Abu Daud)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun