Mohon tunggu...
Robertus Bellarmino Daniputra
Robertus Bellarmino Daniputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis fiksi

anak baik-baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Pandemi bagi Pendidikan Nasionalisme

30 Juli 2021   10:08 Diperbarui: 30 Juli 2021   10:23 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dikutip dari laman kbbi.web.id kata “Nasionalisme” dapat disimpulkan menjadi, cara  atau sikap seseorang dalam melakukan hak dan kewajibanya sebagai warga negara. Sebagai contoh; seseorang melakukan postur tubuh yang tegap dan sigap disaat upacara berlangsung yang mengartikan ia sedang menunjukan rasa hormatnya terhadap pembela tanah air dulu. saling menghormati antar umat berbeda agama dan ras juga merupakan sikap nasionalisme. Ada banyak nilai sikap yang terkandung dalam kata “Nasionalisme” ini. Namun adanya pandemi Covid-19 ini memberikan beberapa dampak terhadap “Nasionalisme” tersebut. Lalu bagaimana bentuk “Nasionalisme” tersebut disaat pandemi dan sebelum pandemi?

Sebelum pandemi ini berlangsung, ada banyak hal   yang kita dapat namun sulit sekali didapat saat pandemi. Contohnya seperti : pelajar diajarkan pelajaran PPKN (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) secara langsung dengan pengajar mereka, juga dapat diperlihatkan secara langsung/nyata bagaimana bentuk dari sikap-sikap tersebut. Sebelum pandemi mereka dapat mencontoh sikap-sikap orang lain pada saat upacara berlangsung. 

Tugas-tugas yang diberikan pun dapat menjadi media dalam mengekspresikan isi hati mereka yang dapat mengasah sifat-sifat dalam diri. Pengajar juga bisa secara langsung mengkoreksi tindakan pelajar apabila ada kesalahan. Tidak hanya di sekolah saja, mereka juga diajarkan bagaimana cara beriskap nasionalis di lingkungan keluarga dan masyarakat, tidak lupa juga didalam lingkup pertemanan mereka. Setiap orang memiliki lingkup sosial yang berbeda-beda dengan yang lain. Di sekolah mereka diajarkan oleh sang guru, di rumah mereka dibimbing oleh orang tua mereka. Oleh karena itu, setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mengekspresikan sikap-sikap tersebut.

Namun disaat pandemi ini muncul, banyak dari hal diatas yang sudah menghilang. Sebagai contoh : pelajaran PPKN tetap ada namun para pelajar kesuliatan dalam mengekspresikan cara mereka dalam menyikapi sekitarnya dikarenakan sedari kecil mereka dididik didampingi oleh guru, namun sekarang hanya bisa bertatap muka saja. 

Contoh lainya, upacara biasanya hanya saat hari kemerdekaan saja atau adanya acara-acara tertentu. Yang dimana sebelum pandemi ini, disekolah biasanya mengadakan upacara 1 minggu 1 kali atau 1 bulan 1 kali, namun setelah pandemi ini anak-anak tidak dapat melaksanakan upacara secara hikmat, atau tidak mengikuti sama sekali yang mana menyebabkan tumpulnya kesadaran akan cinta berbela rasa terhadap para pejuang zaman dahulu.

Memang benar informasi dengan mudah didapat dan dicari namun berbeda dengan cara memvisualisasikanya dikarenakan tidak ada pembimbing yang berada disisi mereka, seperti saat mereka berada di sekolah/ tempat belajar. Juga orang-orang terdekat mereka seperti keluarga yang merupakan tempat dimana anak-anak tumbuh dan berkembang terhambat dikarenakan situasi pandemi. Hal-hal seperti inilah yang membuat jiwa nasionalisme menjadi tumpul dan juga dapat membuat kesalahpahaman.

Oleh karena itu, satu-satunya sarana anak untuk mencontoh sikap nasionalisme adalah keluarga, yang dimana sangat berperan penting dalam membimbing anak-anaknya dalam mengajari sikap nasionalis dimasa pandemi ini supaya tidak hilangnya semangat cinta tanah air. Dan untuk kita sebagai penerus bangsa ini alangkah lebih baiknya jika kita memberikan dorongan serta sikap kita agar dapat menjadi contoh-contoh bagi masyarakat diluar sana agar bangsa kita dapat menjadi bangsa yang damai dan tentram.

Semoga artikel yang saya buat ini dapat membantu kita dalam mengembangkan sikap-sikap nasionalisme dan toleransi satu sama lain. Juga semoga pandemi ini segera berakhir dan kita bisa berkumpul kembali  dengan keluarga kita dimanapun mereka berada saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun