Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Banjir Kabupaten Bandung Semakin Parah, Derita Koswara Tanpa Akhir

18 Maret 2016   20:34 Diperbarui: 18 Maret 2016   20:43 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3/13/2016: banjir , terparah dalam 10 tahun terakhir,  melanda Kabupaten Bandung akibat meluapnya Sungai Citarum. Ketinggian air mencapai 3,3 meter dan di Kantor Kecamatan Dayeuhkolot( selama 20 tahun terakhir, tidak pernah kena banjir)   mencapai 35 cm. Dua orang meninggal dan tiga orang hilang. Sekitar 35.000 rumah terendam banjir dan lebih dari 7.500 jiwa mengungsi.

Derita Koswara tanpa akhir

Banjir memaksa Koswara( 35 tahun), istri dan ketiga anaknya angkat kaki dari rumahnya karena tergenang hingga 1,5 meter. Seingat Koswara, ia telah mengungsi akibat banjir sejak masih duduk di bangku kelas III sekolah dasar. Banjirnya belum sebesar ini dan hanya sampai di gang-gang, sekarang Jalan Raya Dayeuhkolot pun ikut terendam.

Umur Koswara waktu di kelas III mungkin 10 tahun , berarti Koswara harus mengungsi setiap tahun, selama  25 tahun. Koswara tak punya dana untuk pindah.

Banjir yang melanda kampungnya semakin parah,  berarti penderitaan Koswara mungkin tidak akan berakhir.

Bagaimana Pemda menangani korban banjir ini?

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung semula kesulitan mendistribusikan logistik bagi para warga terdampak banjir di Kabupaten Bandung karena banjirnya dadakan dan luasnya wilayah yang terendam. Setiap tahun Kabupaten Bandung kebanjiran oleh meluapnya Sungai Citarum, sehingga banjir seharusnya dapat diprediksi.

Segera dapur umum beroperasi, juga penyaluran logistik untuk yang  paling dibutuhkan, seperti  air bersih, makanan, minuman, air mineral, selimut, pakaian, dan perlengkapan tidur.

Pemerintah kita semakin canggih dalam menangani korban banjir seperti banjir Kabupaten Bandung ini. Mengapa kita semakin canggih?  Karena Republik ini terus menerus mengundang  bencana seperti  banjir, longsor, hutan/lahan yang dibakar dan asap kabut. Setiap tahun terjadi peningkatan bencana, baik dalam  jumlah maupun besaran.  

Status Darurat

Langkah pertama seperti diperkirakan: BPBD Kabupaten Bandung menetapkan status darurat penanganan bencana banjir(mulai 14/3/2016).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun