Mohon tunggu...
Robert Dacing
Robert Dacing Mohon Tunggu... Jurnalis - Menjahit Kebenaran

Jurnalis Terbaik Bukannya Tanpa Salah, Tapi Mengoreksi Tanpa Lelah

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Memilih Paslon Heri Nabit dan Heri Ngabut, Menuju Bingkai Perubahan, Betulkah?

10 September 2020   10:55 Diperbarui: 10 September 2020   11:01 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Cakada Manggarai (Ist)

Penulis: Robert Dacing
Menjelang pemilukada di Kab. Manggarai Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) begitu antusias dari berbagai kalangan, baik tua maupun muda. Sebagai ajang pesta demokrasinya rakyat, pasangan calon tidak hanya jual program atau Visi-misi namun Tagline tentu menjadi perhatian masyarakat Manggarai pada umumnya. Beberapa bulan terakhir perhelatan politik dikanca lokal (Daerah) cukup menarik perhatian publik, tidak hanya debat kusir soal prestasi bakal calon tapi disisi lain fanatiknya pendukung lebih kearah bagaimana Tagline dari kedua Pasangan Calon. 

Prihal tersebut, bisa saja antar pendukung melihatnya kualitas jadi seorang pemimpin itu bagaimana Visi-misi maupun Tagline itu sendiri. Sebab itu menjadi pegangan paslon ketika dipilih untuk menjalankan roda pemerintahan.Manuver politik dari kedua kandidat dan pendukung semakin gencar, haus kekuasaan tidak bisa dielakan. 

Momentum pilkada 2020 menuju Manggarai yang lebih maju melalui penguatan suara rakyat, hal ini kita bisa memilih dan memilah siapa kandindat yang mampu wujudkan perubahan dan mengembankan amanah sesuai wewenang dan fungsinya sebagai Kepala Daerah. Sehingga kita bisa katakan bahwa Vox populi interpertasi dari pada suara Tuhan, ketika hak memilih itu lahir dari hati nurani rakyat tanpa ada intervensi maupun kepentingan maka dengan sendirinya ada perubahan wujud nyata karena hati nurani lahir dari kondisi objektiv yang dialami rakyat.

Rakyat sudah cerdas siapa yang paling pantas untuk mengubah tatanan birokrasi yang buruk kearah yang lebih baik, antara lanjutkan dan perubahan, perlukah slogan politik seperti itu? Hajatan pilkada serentak 2020 melalui pesan-pesan politiknya sejak lama digaungkan oleh calon Kepala Daerah agar menarik dukungan dari masyarakat. 

Terlepas dari itu, soal dipenuhi atau tidak janji politiknya itu tergantung rakyat yang memilih pemimpinya. Gagasan yang dilahirkan oleh salah satu Cakada Manggarai adalah "Perubahan", dalam konteks janji kampanye seperti ini perlu di analisa secara baik-baik. Misalnya perubahan seperti apa yang dimaksud kandidat, atau darimana dan mengapa perlu adanya perubahan.

Penentuan Slogan politik tidak hanya diketahui pemilih namun bagaimana mereka menjiwai sampai tahapan pemilihan, Slogan politik ini harus mencapai kelimaks yang dialami pemilih. Namun apakah slogan yang digaungkan sesuai harapan pemilih? Tentu, hal itu jika rakyat mencerna baik-baik slogan yang diusungkan kandidat. 

Pemilih yang cerdas tentu melihat dari berbagai aspek soal branding politik, misalnya apakah perubahan atau lanjutkan hanya khusus kroninya saja atau benar-benar untuk kepentingan rakyat. Jika alami hal demikian jelas kandidat disandera oleh hutang budi terhadap teamnya, sehingga ada intervensi tersendiri dalam menjalankan pemerintahan.

Pilkada Manggarai antara petahan dengan penantang lama, mereka adalah orang-orang yang hebat untuk memimpin Manggarai. Kita sama-sama ketahui, slogan petahana jelas kearah lanjutkan dari program yang sebelumnya tidak tuntas atau ke hal yang lain. Sedangkan penantang lama ini lebih kearah Manggarai yang lebih maju atau yang sering digaungkan konsep perubahan. Dari kedua slogan ini tergantung rakyat memilahnya, semua baik untuk menata Manggarai.

*Makna Pentingnya Perubahan*

Perubahan ini suatu kondisi yang berubah, dimana saat ini Manggarai tidak sama dengan yang akan datang. Dari berbagai perspektif sampai ke hal strategi diperhitungkan secara matang, hal demikian untuk membangun daerah sesuai peradaban zaman. 

Ada beberapa faktor yang mempengaruh terjadinya perubahan, tentu dari hasil gagasan dari kandidat dan adapula unsur dari keterlibatan masyarakat untuk memajukan daerah. Konsep yang dilahirkan oleh paslon ini sangat tepat untuk menjawab soal peradaban zaman, dan bukan berarti yang konsep berkelanjutan tidak mampu menjawab serta menghadapi dari berbagai persoalan ditengah masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun