Mohon tunggu...
Robby Maulana
Robby Maulana Mohon Tunggu... Penulis -

No special with me, it's a simple

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Membahagiakan Orang Tua

14 Mei 2017   19:57 Diperbarui: 14 Mei 2017   20:04 1453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Memang benar sebagian besar orang pasti ingin membahagiakan orang tua, bahkan hampir teman-teman saya jika saya tanya, jika kamu sudah lulus kuliah pengen jadi apa. Pasti ada kata ingin membahagiakan orang tua. Mungkin kata “MEMBAHAGIAKAN ORANG TUA” adalah kata yang sangat mulia. Mungkin saya juga ingin membahagiakan orang tua, jika saya sukses nanti.

Sekarang kita renungkan, apakah kita pernah membuat orang tua kita menangis ketika masih kecil, karena kenakalan kita? Jika jawabannya pernah, segeralah kita minta maaf sekarang dan jangan sekali-kali lagi kita membuat hal yang seperti itu. Jagalah orang tua kita, buatlah mereka menangis bukan karena kenakalan akan tetapi menangis karena kesenangan. Orang tua itu bagaikan mentari yang terus menyinari kita, artinya dia terus memberi yang terbaik untuk kita akan tetapi ia tidak meminta balas budinya. Dia selalu memberi kita kehidupan seperti makanan dan uang. tetapi jika kita mempunyai rezeki lalu kita memberi uang itu kepada orang tua kita. Apakah dia akan mengambil uang itu ? akan tetapi ia malah menolaknya dan di suruh uangnya untuk ditabung atau jajan oleh kita. Itulah orang tua.

Dulu waktu saya masih menginjak Sekolah Menengah Atas, kebetulan saya sekolah jauh dari rumah. Saya sekolah di Kudus, Jawa Tengah. Kalau rumah saya sih di karawang. Ketika mudik lebaran, saya libur kurang lebih selama 2 Minggu, karena keasikan main-main di kampung halaman. Saya pun tidak mau kembali lagi ke kudus. saya kunci pintu kamar saya. Eh, ternyata ibu saya menangis di depan pintu kamar saya. Kemudian saya pun terdiam mendengarkan suara tangisan ibu saya. Karena saya ga tega, lalu saya pun keluar dari kamar. Dan akhirnya saya memutuskan untuk pergi lagi menuntut ilmu ke provinsi sebelah.

Dari kejadian tersebut saya sangat menyesal sekali. Dengan tingkah lakuku yang sangat bodoh bisa membuat orang tua saya menangis. Saya janji, saya tidak akan melakukan hal sama yang bisa membuat orang tua saya menangis.

Untuk temen-temen yang baca ini, kalau orang tua kita masih ada, mari kita rangkul orang tua kita, kita sayangi mereka bagaiman mereka mengasihi kita di waktu kita masih kecil. Tetapi jika orang tua kita sudah di panggil oleh Allah, marilah kita doakan Ia semoga selalu dalam lindungan Allah.

Seperti lagu yang dinyayikan oleh melly goeslow yaitu Bunda. Liriknya seperti ini, oh, bunda ada dan tiada dirimukan selalu ada di dalam hatiku. Yah intinya begini ibu itu selalu ada dalam hati kita. Orang yang kita sayang dan orang yang sangat berjasa bagi kehidupan kita dan masa depan kita. Walaupun ibu kita sudah tidak ada akan tetapi beliau masih ada dan namanya masih melekat dalam hati kita. Peluklah ibukita, sayangi beliau seperti ia menyayangi kita sampai kapanpun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun