Mohon tunggu...
Robby Dwi
Robby Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 UNEJ: Meningkatkan Promosi Pemasaran "Frozen Food Oishi" di Era Pandemi Covid-19

14 September 2021   00:21 Diperbarui: 14 September 2021   00:25 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Ketapang adalah desa di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Desa ini ramai dikenal oleh masyarakat Banyuwangi dikarenakan adanya pelabuhan penyebrangan yang terhubung dengan Gilimanuk, Jembrana, Bali. Letak Desa ini berada kurang lebih 10 km ke arah utara dari pusat kota Banyuwangi. Tetapi Desa ini masih ramai pengunjung dikarenakan akses untuk menuju Pulau Bali melalui jalur laut ialah harus melewati pelabuhan penyebrangan Ketapang. 

Dengan begitu banyaknya wisatawan lokal maupun asing yang ramai berlalu lalang di kawasan desa Ketapang. Kondisi ini yang membuat ramainya UMKM dari berbagai bidang yang berkembang pada desa Ketapang. Desa Ketapang memiliki industri berupa makanan dan minuman (118 buah), perkayuan dan furnitur (55 buah) dan tambang non-logam (41 buah). 

Memiliki 1 pasar umum, 218 toko, 29 warung obat, 8 warung dan 4 minimarket. Selain itu juga memiliki 7 hotel, 2 penginapan dan 11 rumah makan/restoran/kafe. Umumnya masyarakat desa Ketapng berprofesi sebagai karyawan moda transportasi mengingat banyaknya sarana transportasi yang berada di tempat ini mulai dari pelabuhan , stasiun dan terminal bus , dengan adanya fasilitas tersebut juga membuat desa ini ramai dilalui oleh para wisatawan yang juga berdampak pada peluang masyarakat desa Ketapang untuk berdagang.

Namun sejak adanya pandemi Covid -- 19 membuat banyak UMKM di desa Ketapang mengalami penurunan penjualan. Hal ini dikarenakan banyaknya fasilitas transportasi pada desa ini yang harus dibatasi sedangkan banyaknya pengunjung desa ini berasal dari faktor tersebut. Salah satunya UMKM Frozen Food Oishi, dari hasil wawancara bersama pemilik UMKM pemilik memiliki kendala dalam bagian penjualan produk , dimana produk yang terjual sebagian besar masih pada masyarakat sekitar dan masih belum dapat meluas. 

Juga kurangnya minat pembeli walaupun sudah melakukan promosi baik secara offline dengan poster dan banner maupun secara online dengan menggunakan platform digital. Pemilik juga bercerita kalau masih kesusahan untuk mengelola konten promosi dengan menggunakan platform digital dikarenakan keterbatasan kemampuan menggunakan software editing. Selama ini pemilik mengelola konten promosinya hanya dengan menggunakan aplikasi Canva , dimana Canva sendiri berbasis template yang memudahkan penggunanya untuk membuat konten promosi namun juga memiliki kekurangan dimana masih kurangnya fitur fitur yang dapat mendukung penggunanya untuk membuat konten yang berbeda dan menarik. 

Melalui KKN Back To Village III ini penulis berkesempatan untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan UMKM Oishi. Kegiatan yang dilaksanakan selama 30 hari ini memberikan kesempatan bagi penulis untuk berbagi informasi tentang optimalisasi konten promosi untuk produk UMKM untuk dapat bertahan dan berkembang di masa pandemi ini. 

Penulis berusaha berbagi informasi dengan pelatihan dan pendampingan sehingga pemilik dapat merasakan langsung dan sebagai bekal tambahan untuk mengembangankan usahanya. Informasi -- informasi yang akan dibagikan ialah pentingnya tampilan promosi untuk menarik konsumen , pelatihan aplikasi editing , cara membuat hasil foto produk menjadi lebih menarik , dan pengelolaan konten promosi untuk platform digital. Program tersebut dilaksanakan penulis secara offline yang bertempat pada toko Oishi di desa Ketapang , kecamatan Kalipuro , kabupaten Banyuwangi.

Terkait dengan informasi detail dari UMKM Oishi dan program kerja yang akan penulis laksanakan pada KKN Back To Village III di desa Ketapang , kecamatan Kalipuro , kabupaten Banyuwangi ini , dapat dicermati pada BMC & Roadmap berikut :

Model Canvas Pelaksanaan KKN Back To Village III  Untuk UMKM Frozen Food Oishi :

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun