Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Heidi", Kisah Inspiratif yang Mengajarkan Kemewahan Sejati

3 Mei 2021   14:28 Diperbarui: 3 Mei 2021   15:38 4652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : filmmovementplus.com

Lanjut..

Suatu hari Bibi Dete datang. Dia meminta Kakek Alpohi agar Heidi ikut bersamanya ke kota. Kakeknya yang sudah akrab dengan Heidi tentu saja melarang keras. Sampai-sampai Dete diusir, diancam pakai pemotong rumput. Dete pun ngibrit.

Dete tidak menyerah, dia mendatangi tempat di mana Heidi menggembala kambing. Dengan bujuk rayu dan tipu daya, akhirnya dia berhasil membawa Heidi minggat hanya dengan memakai baju dan celana lusuh seragam angon wedus, tanpa alas kaki.

Rupanya di kota Heidi disewakan oleh Bibi Dete untuk menemani Klara, anak seorang aristokrat cacat (tidak bisa berjalan) dan kesepian. Bapaknya Klara adalah bangsawan sibuk yang jarang di rumah. Sedangkan ibunya sudah almarhum. Keseharian Klara hanya digunakan untuk belajar pada guru privat.  Dari soal baca tulis sampai tata krama.

Sumber foto : noreruns.net
Sumber foto : noreruns.net
Klara tentu saja senang punya teman baru yang bisa dicurhati kapan saja. Tapi tidak dengan Heidi, dia nggak tahan diatur-atur sampai mendetail. Bagaimana caranya duduk, megang sendok, memotong roti, dan cara-cara yang lain khas bangsawan. Celana menutupi mata kaki dibakar di neraka. Ohmaigot.

Heidi ingin secepatnya kembali ke gunung bersama kakeknya dan kembali bermain dengan Peter si pekok.

Setelah seringnya Heidi berjalan sambil tidur di tengah malam dan membuka gerbang (karena rindu rumah kakeknya), dokter pribadi Klara menyimpulkan bahwa Heidi nggak bisa terus hidup bersama Klara, dia harus dipulangkan. Kalau tidak dia akan mengong, stress berat.

Bagian inti film ini sepertinya saat Heidi hidup bersama keluarga Tuan Takur. Semua tersedia, tapi hidup terkekang. Sama kayak burung peliharaanmu. Kamu kasih makan enak tiap hari, tapi nggak boleh kemana-mana. Kasihan. Jadi lepaskan sekarang juga. Demi hak asasi hewan yang kalian perjuangan.

Kemewahan sejati adalah hidup serumah bersama saudara sendiri yang saling mengasihi.

Akhirnya Heidi pun kembali pulang ke rumah kakek Hitler eh, Alpohi. Dan dia kembali bermain di gunung bersama Peter dan pasukan kambingnya. Sampai akhirnya Klara datang menjenguk Heidi yang membuat Peter cemburu karena merasa dicampakan Heidi. Heidi hanya sibuk bermain dengan Klara.

Karena terbawa emosi, di pagi hari saat semua masih terlelap, Peter diam-diam mendorong kursi roda Klara ke jurang hingga hancur berantakan. Ini salah satu bukti kebodohan Peter. Kenapa nggak dijual ke tukang rongsok saja sih!? Tolol, khan bisa jadi uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun